JAKARTA – Direktorat Kursus dan Pelatihan di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengadakan acara Silaturahmi dan Diskusi Pendidikan yang melibatkan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pendidikan nonformal, sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden yang menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
Acara yang bertema “Penguatan Kursus dan Pelatihan Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, Plt. Dirjen Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, serta perwakilan LKP dari berbagai daerah.
Forum ini berfungsi sebagai wadah komunikasi untuk mencari solusi bersama atas tantangan di sektor pendidikan nonformal.
Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyoroti peran strategis LKP dalam mencetak lulusan yang siap kerja dan mampu bersaing di dunia usaha. Menurutnya, kolaborasi antara lembaga pendidikan, dunia industri, dan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan akses pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kursus dari, oleh, dan untuk masyarakat. Kursus yang efektif akan meningkatkan keterampilan generasi muda dan memajukan bangsa,” ujar Abdul Mu’ti pada acara yang digelar di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Ia juga menekankan perlunya kemitraan dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk memberikan sertifikasi kompetensi tambahan bagi lulusan.
Plt. Dirjen Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menambahkan bahwa LKP memiliki peran penting dalam membentuk SDM berkualitas dan mendukung pemerataan pendidikan di seluruh wilayah.
“Saat ini ada 35 LKP yang berpartisipasi dalam forum ini. Kami berharap tercipta strategi efektif untuk pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, juga menjelaskan efektivitas program seperti Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dalam menekan angka pengangguran. “Sebagian besar peserta kursus adalah lulusan SMA dan SMK. Dengan kursus, mereka lebih siap kerja atau berwirausaha,” ungkap Nahdiana.
Zoelkifli M. Adam, Direktur LKP Karya Duta, menilai forum ini membuka peluang besar untuk memajukan pendidikan nonformal. Menurutnya, LKP dapat menjembatani isu-isu seperti anak tidak sekolah (ATS) dan pengangguran.
Mery R. Ch. Mesah dari LKP Salon Christie di Nusa Tenggara Timur menambahkan, keberadaan LKP membantu masyarakat belajar keterampilan tanpa harus ke kota besar seperti Surabaya atau Jakarta. “Setiap tahun, kami menghasilkan 100 lulusan salon kecantikan, dan banyak yang sukses membuka usaha atau bekerja di Timor Leste,” jelasnya.
Melalui silaturahmi ini, Kemendikdasmen berharap kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga kursus semakin solid untuk menciptakan SDM unggul dan pendidikan nonformal yang merata di seluruh Indonesia. ***