Abah Abuya Syar’i
BANTEN – Beliau bukanlah sosok yang sering muncul atau tampil keluar apalagi terekspos oleh publik, beliau lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, menerima tamu yang datang dengan berbagai maksud dan tujuan.
Oleh karena itu, tidak sedikit masyarakat yang masih asing dengan nama dan sosok beliau sebagai ulama di Nusantara, bahkan di daerah Serang, Banten sendiri masih ada saja kita jumpai masyarakat yang belum pernah berkunjung atau silaturahmi di kediaman beliau.
Keseharian Abah Syar’i sangat sederhana. Beliau dengan wajah sepuh janggut panjang, peci, dan baju koko putih, tanpa sedikit pun menampilkan kesan mewah atau duniawi. Rumahnya pun jauh dari kata megah, hanya sebuah bangunan sederhana dengan mushala, saung, toilet, dan warung kecil di sampingnya. Ketika hujan turun, genangan air terlihat di sekitar halaman rumahnya, begitu pula air di toilet dan tempat wudhunya masih tampak keruh, yang sepertinya bukan berasal dari sumur bor atau perusahaan air minum.
Di sebuah gubug kecil di area padepokan, Abah Abuya Syar’i menerima tamu yang datang silih berganti. Dengan penuh kehangatan, beliau menyambut setiap tamu yang datang untuk meminta doa dan berkah. Namun, Abah juga tak segan memberikan teguran atau nasihat jika ada tamu yang datang dengan niat tidak baik.
Konon, beliau memiliki kemampuan membaca niat dan pikiran seseorang sebelum tamu tersebut memasuki rumahnya.
Karomah dan Kesaktian Abah Abuya Syar’i
Sebagaimana dikisahkan dalam kanal YouTube Stories of The Sheikhs, Abah Abuya Syar’i diyakini memiliki karomah yang luar biasa. Beliau dianggap sebagai wali Allah yang saat ini paling diakui keberadaannya sebagai paku bumi di Banten. Mengenai kesaktian Abuya Syar’i juga sudah diakui oleh para santri-santri yang mengabdi serta menimba ilmu di pesantrennya.
Beliau disebut-sebut sebagai pemegang golok ciomas, golok yang bukan sekedar golok biasa, tapi golok ini merupakan golok prasejarah yang menjadi wasilah terusirnya sekelompok orang yang menyerang Banten.
Munculnya Reptil Raksasa
Suatu hari, seorang tamu dari Malaysia datang dengan niat mencari tokek untuk keperluan medis. Setelah berbincang sebentar, Abah Abuya Syar’i langsung bangkit dan berjalan menuju suatu tempat.
Tidak lama kemudian, beliau kembali, dan tiba-tiba sebuah reptil raksasa muncul mengikuti arah jalannya. Abah kemudian berkata dengan tenang, “Nah, ini tokeknya.”
Namun, sang tamu justru terkejut luar biasa. Tokek yang ia maksud ternyata berukuran sangat besar, jauh dari yang dibayangkannya. Karena takut, ia pun mengurungkan niatnya untuk membawa pulang hewan tersebut.
Memindahkan Gunung di Belakang Rumah
Kisah lain yang cukup fenomenal adalah kabar bahwa Abah Abuya Syar’i pernah memindahkan gunung yang berada di belakang rumahnya. Gunung ini sering dijadikan tempat pembelajaran bagi para santrinya.
Keanehan gunung ini juga diakui oleh para pendaki. Konon, setiap orang yang mendaki gunung tersebut akan mencapai puncaknya dalam waktu yang berbeda-beda. Ada yang hanya butuh semalam, ada yang harus berjalan selama dua hari, bahkan ada yang baru sampai dalam waktu seminggu. Misteri ini hingga kini masih menjadi tanda tanya.
Kesaksian Seorang Santri
Di sekitar mushala, kami berbincang dengan salah satu santri yang telah lama mengabdi kepada Abah Abuya Syar’i. Ia bercerita tentang perubahan besar dalam hidupnya setelah berguru kepada Abah.
“Saya sudah enam tahun mengabdi di kediaman Abah Syar’i, Saya menjalani riyadhah (latihan spiritual), bertaubat, dan belajar keikhlasan,” ujarnya dengan nada penuh syukur.
Ia lalu mengisahkan masa lalunya yang kelam. Dahulu, ia terjerumus dalam dunia narkoba hingga kehidupannya yang salah arah.
“Saat itu, narkoba benar-benar mengendalikan hidup saya. Saya datang kepada Abah, memohon doa dan nasihat. Alhamdulillah, sejak saat itu, jangankan mengonsumsi, melihat tayangan tentang narkoba di televisi saja sudah membuat perut saya mual dan kepala pusing,” kenangnya.
Kini, ia telah sepenuhnya meninggalkan kehidupan lamanya dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.
Kisah-kisah tentang Abah Abuya Syar’i memang penuh keajaiban dan inspirasi. Tak heran jika banyak orang datang untuk mencari berkah dan bimbingan dari beliau. Entah sebagai seorang wali, ulama, atau sekadar guru spiritual, yang jelas, kehadiran Abah di tengah masyarakat menjadi anugerah tersendiri bagi mereka yang ingin mendekatkan diri kepada Allah. (RKL)