JAKARTA – Hingga saat ini, total sepanjang 13,9 kilometer pagar laut ilegal berhasil dibongkar oleh TNI AL bekerja sama dengan instansi maritim dan masyarakat nelayan di kawasan Tangerang. Pembongkaran ini dilakukan di tiga lokasi utama, yakni Tanjung Pasir, Kronjo, dan Mauk.
Komandan Lantamal III Jakarta, Laksamana Pertama TNI Agus Setiawan, mengungkapkan, “Kami terus berupaya bersama seluruh elemen untuk membuka akses bagi nelayan yang selama ini terganggu akibat adanya pagar laut ilegal. Ini adalah langkah konkret untuk membantu mereka mencari nafkah.”
Di Tanjung Pasir, tim berhasil membongkar pagar sepanjang 10,5 kilometer. Sementara di Kronjo, pembongkaran mencapai 2,5 kilometer, dan di Mauk mencapai 900 meter. Total personel gabungan yang terlibat dalam operasi ini mencapai 450 orang, terdiri dari TNI AL, Polairud, Bakamla, serta masyarakat nelayan yang antusias mendukung kegiatan ini.
Untuk melancarkan pembongkaran, tim menggunakan berbagai sarana, termasuk 4 kapal patroli cepat (KAL/Patkamla), 6 Sea Rider, 13 perahu karet, 2 Rigid Buoyant Boats (RBB), dan 2 RHIB. Selain itu, perahu milik nelayan setempat turut membantu sejak hari pertama operasi.
Kondisi di lapangan tidak selalu mudah. Dengan gelombang tinggi, angin kencang, serta pagar bambu yang tertancap sedalam 1,5 hingga 2,5 meter di dasar laut, tim menghadapi tantangan besar.
Kedalaman air yang hanya sekitar 1 meter bahkan membuat beberapa kapal penarik sempat kandas. Namun, semangat kerja sama antara personel gabungan dan masyarakat membuat pembongkaran tetap berjalan lancar.
“Meski cuaca kurang mendukung, kami tetap fokus dan berupaya secepat mungkin menyelesaikan pembongkaran agar nelayan segera bisa melaut tanpa kendala,” jelas seorang nelayan bernama Pak Rahman, yang ikut serta dalam operasi ini.
Kegiatan ini merupakan wujud implementasi perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara TNI AL dan instansi maritim untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat nelayan.
“Ini adalah bagian dari komitmen TNI AL untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujar Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Dengan pembongkaran yang terus berlangsung, diharapkan akses laut di wilayah Tangerang segera terbuka sepenuhnya, sehingga para nelayan bisa kembali melaut dan meningkatkan taraf hidup mereka. ***