BANJARMASIN – Di balik sempitnya lorong dan deretan rumah kayu di tepian Sungai Martapura, lahir semangat besar dari sosok sederhana bernama Jalu Eko Prasetyo.
Anak seorang buruh pelabuhan ini kini resmi menyandang status mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berkat Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) — program beasiswa pemerintah yang membuka akses pendidikan tinggi bagi seluruh anak bangsa.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi 2-2(Ditjen Diktiristek) bersama Rektor Universitas Lambung Mangkurat Ahmad Alim Bachri mendatangi la10ngsung rumah Jalu di kawasan Banjarmasin untuk menyerahkan KIP Kuliah secara simbolik, Senin (6/10/2025).
Kunjungan ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah dalam memastikan bantuan pendidikan tersalurkan tepat sasaran dan memberi dampak nyata bagi mahasiswa penerima.
“KIP Kuliah adalah wujud nyata komitmen negara untuk membuka kesempatan belajar bagi semua anak bangsa. Kami ingin memastikan tidak ada potensi anak Indonesia yang terhenti hanya karena persoalan biaya,” ujar Dirjen Diktiristek Khairul Munadi.
Rektor ULM Ahmad Alim Bachri menegaskan, pihak kampus berkomitmen menyalurkan program beasiswa ini secara transparan dan tepat sasaran.
“Kami melakukan seleksi ketat terhadap calon penerima KIP Kuliah sesuai kriteria yang ditetapkan. Tim kampus bahkan turun langsung mengecek kondisi mahasiswa penerima agar bantuan ini benar-benar bermanfaat,” jelasnya.
Sejak kecil, Jalu tumbuh dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari setiap kesulitan. Di rumah kayu sederhana milik orang tuanya, ia rajin belajar setiap malam — terkadang di dalam rumah, terkadang di teras, beralaskan meja kecil peninggalan ayahnya. Kini, mimpinya semakin dekat: menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di masa depan.
Program KIP Kuliah sendiri merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk pemerataan pendidikan tinggi yang berkualitas, inklusif, dan berkeadilan. Melalui program ini, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi.
Dengan semangat “Diktisaintek Berdampak”, pemerintah berupaya membangun ekosistem pendidikan tinggi yang membuka jalan bagi masa depan generasi muda Indonesia — dari lorong-lorong kayu di Banjarmasin hingga ke kampus-kampus ternama di seluruh penjuru negeri.
Penulis : lazir
Editor : ameri






