KBRI Colombo Gelar Buka Puasa Bersama di Masjid Indonesia Memorial, Sri Lanka
- account_circle Redaksi Rentak
- calendar_month Sen, 17 Mar 2025

KBRI Colombo menggelar acara buka puasa bersama di Masjid Indonesia Memorial, Maskeliya, Sri Lanka. (dok. kbri colombo)
COLOMBO – Dalam upaya mempererat hubungan masyarakat Indonesia dan Sri Lanka, serta memperkuat nilai-nilai spiritualisme dan sosial selama Ramadan 1446 H, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Colombo menggelar acara buka puasa bersama di Masjid Indonesia Memorial, Maskeliya, Sri Lanka, Sabtu 9 Maret 2025.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 orang dari komunitas Muslim setempat. Kehadiran Duta Besar RI untuk Sri Lanka merangkap Maladewa, Dewi Gustina Tobing, menjadi bentuk penghormatan kepada para korban tragedi kecelakaan pesawat Martinair 138 yang terjadi pada 4 Desember 1974.
“Kami sangat menghargai masyarakat dan pengurus Masjid Indonesia Memorial yang terus menjaga monumen serta makam para korban tragedi ini. Ini bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga mempererat persaudaraan dan toleransi antarbangsa,” ujar Dubes Dewi dalam sambutannya.
Tragedi yang dimaksud terjadi ketika pesawat Martinair 138, yang disewa oleh Garuda Indonesia untuk mengangkut jemaah haji dari Surabaya ke Jeddah, menabrak gunung di kawasan Seven Virgin Hills, Sri Lanka.
Seluruh 191 penumpang dan awak pesawat tewas. Sebagian besar jasad korban dimakamkan di lokasi kecelakaan, yang kini menjadi monumen peringatan.
Selain peristiwa Martinair 138, Sri Lanka juga menjadi saksi kecelakaan pesawat Icelandic Loftleider LL001 pada 15 November 1978, yang menewaskan 183 dari 262 penumpang, termasuk kru pesawat.
Dubes Dewi mengajak seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan beragama, terutama di bulan suci Ramadan.
“Semoga momen ini menjadi pengingat bahwa persaudaraan dan solidaritas adalah bagian dari nilai yang harus kita jaga, tidak hanya di antara sesama Muslim, tetapi juga antarbangsa,” pungkasnya. ***
- Penulis: Redaksi Rentak