JAKARTA – Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar kegiatan Jalan Sehat Hardiknas 2025 yang berlangsung meriah di halaman kantor pusat Kemendikdasmen, Jakarta. Lebih dari 2.500 peserta dari berbagai kalangan turut ambil bagian, mulai dari siswa, guru, tenaga kependidikan, pejabat dinas, hingga perwakilan kementerian lain.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, secara langsung melepas peserta dan bahkan ikut berjalan bersama mereka. Dalam pidato pembukaannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas elemen dalam dunia pendidikan.
“Hardiknas adalah pengingat akan peran penting pendidikan dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Jalan sehat ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga memperkuat komunikasi dan sinergi antarinsan pendidikan,” ujar Mu’ti penuh semangat.
Menurut Mu’ti, keberhasilan pendidikan tidak bisa dipikul satu pihak saja. Ia mengajak semua komponen bangsa untuk turut berperan aktif dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional.
“Tidak ada tantangan yang tak bisa kita lewati jika kita kompak. Pendidikan yang berkualitas hanya bisa terwujud jika kita semua bekerja bersama, bergandeng tangan, dan gotong royong,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk meneladani filosofi Ki Hadjar Dewantara yang mengutamakan pendidikan sebagai sarana pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial. “Ki Hadjar mengajarkan kita bahwa pendidikan adalah alat pemberdayaan. Mari kita wujudkan pendidikan yang menumbuhkan akal budi, bukan sekadar transfer ilmu,” ujarnya.
Partisipasi Anak Berkebutuhan Khusus Menjadi Sorotan
Salah satu hal yang mendapat perhatian khusus dalam kegiatan ini adalah keikutsertaan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Menteri Mu’ti menyambut gembira partisipasi mereka yang turut meramaikan kegiatan jalan sehat.
“Saya sangat terharu melihat semangat anak-anak ABK, termasuk Azam yang tadi tampil menyanyikan lagu ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’. Ini adalah bukti bahwa pendidikan yang inklusif bukan sekadar wacana, melainkan nyata,” ucapnya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pendidikan Guru (GTK PG), Nunuk Suryani, juga menyampaikan terima kasih kepada semua mitra yang mendukung acara ini.
“Saya ingin mengapresiasi BTN, Mandiri, BNI, BRI, dan seluruh mitra yang telah menunjukkan kepedulian nyata terhadap dunia pendidikan,” tuturnya.
Antusiasme Peserta: Dari Kepala Sekolah hingga Pelajar
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Nenny Suryani, Kepala SMAN 35 Jakarta, mengatakan, “Program ini tidak hanya menyehatkan fisik, tapi juga menyemangati anak-anak untuk bangun pagi dan lebih aktif. Kami berharap acara ini bisa rutin dilakukan.”
Sementara itu, Intan, siswi SMPN 38 Jakarta, mengaku acara ini sangat memotivasi dirinya. “Biasanya saya lebih suka rebahan dan main gawai, tapi lewat kegiatan ini saya jadi sadar pentingnya olahraga,” katanya sambil tersenyum.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman baru. “Seru banget! Saya bisa bertemu banyak teman dari sekolah lain. Jadi selain sehat, kita juga bisa menjalin silaturahmi,” ujar Intan.
Ara dan Bilqis, dua siswi SMAN 35 Jakarta, mengamini pernyataan tersebut. Menurut mereka, kegiatan seperti ini penting untuk mempererat hubungan sosial antarsiswa. “Kita jadi bisa berbagi cerita, bersenang-senang bersama, dan merasa lebih dekat dengan guru serta teman-teman,” kata Ara, yang langsung disetujui oleh Bilqis.
Dengan kegiatan ini, Kemendikdasmen berharap semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam pendidikan terus tumbuh dan berkembang. Jalan sehat bukan sekadar ajang olahraga, tetapi momentum strategis mempererat komitmen bersama membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik. (RKL)