JAKARTA – Delegasi Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI yang dipimpin oleh Ketua BKSAP Mardani Ali Sera bersama Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini serta Wakil Ketua Revindra Airlangga dan Bramantyo Suwondo menggelar pertemuan dengan Parlemen Uni Eropa (EU).
Mereka diterima secara bergantian oleh Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa Martin Hojsik dan Ketua Komisi Luar Negeri serta Kerja Sama Parlemen EU untuk ASEAN.
Dalam pertemuan itu, Jazuli Juwaini menekankan pentingnya Uni Eropa memanfaatkan pengaruhnya untuk menghentikan agresi dan pembantaian massal terhadap warga sipil Palestina.
Ia juga mendesak agar Parlemen EU mengambil sikap tegas dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina serta menolak rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin menguasai Gaza dan memindahkan warganya ke luar wilayah tersebut.
“Kami mengajak masyarakat dunia untuk melihat situasi di Gaza dengan hati nurani dan rasa kemanusiaan,” ujar Jazuli, Senin (17/2/2025).
Ia menyoroti penderitaan rakyat Palestina yang selama satu tahun terakhir terus menghadapi serangan Israel, mengakibatkan ribuan korban jiwa, termasuk anak-anak dan lansia.
Infrastruktur hancur, rumah sakit tidak berfungsi, serta pasokan obat-obatan dan tenaga medis semakin menipis.
“Siapa pun yang masih memiliki hati nurani tidak akan tega melihat ini terus terjadi. Kita harus bertindak, bukan hanya diam,” tegasnya.
Sebagai anggota parlemen, lanjut Jazuli, mereka memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada rakyat Indonesia, tetapi juga terhadap kemanusiaan global.
Oleh karena itu, ia mengajak anggota Parlemen Uni Eropa untuk bersuara lantang agar tragedi ini segera dihentikan dan perdamaian dunia dapat terwujud.
Sebagai Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IFIP), Jazuli turut mengapresiasi sikap beberapa negara Eropa seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, dan Slovenia yang secara tegas mengecam tindakan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Parlemen Uni Eropa Martin Hojsik mengapresiasi kepedulian Parlemen Indonesia terhadap krisis kemanusiaan di Gaza.
Ia menegaskan bahwa Uni Eropa tetap berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina, yang dibuktikan dengan 40 persen bantuan kemanusiaan di Gaza berasal dari negara-negara Eropa.
“Meski ada perbedaan pandangan di antara negara-negara Uni Eropa terkait konflik ini, kami tetap satu suara dalam menyelamatkan nyawa manusia. Oleh karena itu, Uni Eropa mendukung solusi dua negara sebagai langkah menuju perdamaian,” jelas Hojsik. ***
Penulis : lazir
Editor : ameri