JAKARTA – Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengumumkan bahwa Partai Buruh akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 pada Senin, 17 Februari 2025.
Acara ini akan berlangsung di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dan menjadi ajang penting bagi partai dalam menentukan arah politik ke depan.
Rakernas ini akan dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta, dengan 500 orang hadir secara langsung di lokasi dan 500 lainnya bergabung secara daring melalui Zoom.
Para peserta berasal dari 38 provinsi, 393 kabupaten/kota, serta berbagai organisasi buruh dan masyarakat, termasuk empat konfederasi serikat buruh terbesar, 60 federasi serikat pekerja tingkat nasional, Serikat Petani Indonesia, forum guru dan tenaga honorer, JALA PRT, organisasi buruh migran, organisasi pekerja informal, organisasi perempuan PERCAYA, serta elemen kerakyatan lainnya dari seluruh Indonesia.
Fokus Rakernas: Penentuan Capres 2029
Salah satu agenda utama dalam Rakernas ini adalah proses penjaringan calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk Pemilu 2029. Said Iqbal menegaskan, bahwa Partai Buruh akan memilih kandidatnya secara langsung melalui mekanisme rakyat, tanpa bergabung dalam koalisi partai lain.
“Mekanisme penjaringan ini akan dilakukan secara transparan melalui polling daring, survei oleh lembaga independen, kuesioner bagi para buruh di pabrik, hingga polling di kampus dan sekolah. Kami ingin meniru model pemilihan presiden di Brasil, Peru, negara-negara Skandinavia, Inggris, Selandia Baru, dan Australia, di mana rakyat benar-benar menentukan siapa pemimpin mereka tanpa campur tangan elite politik,” jelas Said Iqbal.
Keputusan ini diambil karena adanya Presidential Threshold 0%, yang memungkinkan Partai Buruh untuk mengusung calon presidennya sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Dengan begitu, kandidat yang dipilih benar-benar mewakili aspirasi rakyat.
Agenda Strategis Rakernas 2025
Rakernas ini juga akan membahas sejumlah isu penting yang menjadi perhatian Partai Buruh. Beberapa agenda utama yang akan dibahas antara lain:
Pengumuman calon Presiden dan Wakil Presiden RI 2029 yang diusung oleh Partai Buruh tanpa koalisi partai, tetapi dipilih langsung oleh rakyat melalui mekanisme polling dan survei independen.
Pembahasan Presidential Threshold 0% dan Parliamentary Threshold 0%, yang menjadi strategi utama Partai Buruh dalam Pemilu 2029.
Sikap Partai Buruh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat.
Perjuangan terhadap berbagai isu perburuhan dan kerakyatan, di antaranya:
Revisi UU Ketenagakerjaan sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi terkait Omnibus Law Cipta Kerja.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg yang berdampak pada masyarakat kecil.
Kasus pembunuhan pekerja migran oleh aparat di Malaysia.
Isu Pagar Laut yang berpengaruh terhadap kesejahteraan nelayan.
Judicial review terhadap beberapa undang-undang politik yang dinilai merugikan rakyat.
Penjelasan mengenai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2025, yang mengatur perubahan atas PP Nomor 37 Tahun 2021 terkait Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), termasuk kebijakan buruh yang terkena PHK akan menerima 60% dari upah terakhir.
Momentum Penting bagi Partai Buruh
Rakernas 2025 menjadi langkah strategis bagi Partai Buruh dalam memperkuat konsolidasi menjelang Pemilu 2029. Acara ini juga menjadi forum utama untuk menyuarakan kepentingan buruh dan masyarakat kecil di Indonesia.
Said Iqbal menegaskan bahwa Rakernas ini bukan hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai bentuk nyata perjuangan Partai Buruh dalam memperjuangkan keadilan sosial.
“Rakernas ini adalah komitmen kami untuk terus membela hak-hak pekerja dan masyarakat kecil. Kami akan membahas isu-isu krusial, mulai dari regulasi ketenagakerjaan hingga berbagai kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat,” ujar Said Iqbal.
Sehubungan dengan kegiatan ini, Partai Buruh mengundang rekan-rekan media untuk menghadiri konferensi pers yang akan berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025 pukul 11.00 WIB di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta.
Rakernas ini diharapkan menjadi titik awal bagi perjuangan Partai Buruh dalam membangun politik yang lebih berpihak kepada rakyat, sekaligus mempersiapkan strategi menghadapi Pemilu 2029. ***
Penulis : lazir
Editor : ameri