Pra Rakernas IV, PDIP Gelar Diskusi Soal Kedaulatan dan Pangan Menghadapi Situasi Global

PDIP gelar diskusi pangan pra rakernas

RENTAK.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto kembali menegaskan bahwa pangan merupakan persoalan hidup matinya suatu negeri.

Hasto pun menyebut bahwa Indonesia harus berani meletakan cita-cita bangsa ke depan untuk berdaulat di bidang pangan.

Bacaan Lainnya

Apalagi, dia juga mengingat pesan yang disampaikan oleh Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno soal berdaulat di bidang pangan menjadi modal membangun negara yang kuat di dunia.

Hal itu disampaikan Hasto saat memberi pengantar dalam diskusi bertema ‘Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan’ di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Diskusi ini merupakan rangkaian Pra Rakernas IV PDIP yang bakal di gelar 29 September – 1 Oktober 2023 dengan tema bertajuk kedaulatan pangan bagi rakyat.

“Karena cita-cita dalam membangun Indonesia yang berdaulat di bidang pangan oleh Bung Karno sudah diletakan dengan gagah sekali, bahwa pangan merupakan persoalan hidup matinya negeri,” kata Hasto.

“Dengan perang Rusia-Ukraina terbukti bagaimana pangan telah menjadi lambang hegemoni, lambang supremasi yang sangat penting untuk menanamkan kepemimpinan yang suatu negara terhadap dunia,” sambung dia.

Politisi asal Yogyakarta ini juga mengaku dirinya kerap mendapat masukan dari Ketua Umum PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri soal posisi geopolitik Indonesia sebagai negara kelautan yang terbentang dari pulau-pulau.

Megawati, kata Hasto, menyampaikan bahwa untuk mengintegrasikan wilayah Indonesia dengan wilayah lautan yang begitu luas tidaklah mudah.

Maka, melalui Konferensi Asia Afrika (KAA) lahir hukum internasional melalui Dasa Sila Bandung untuk membangun komitmen kepemimpinan Indonesia bagi dunia.

“Karena Bung Karno percaya kepemimpinan dunia ada di Pasifik dan Indonesia harus menjadi pintu gerbang kemajuan dari Samudera Hindia sampai Samudera Pasifik,” ucap Hasto.

Hasto juga bicara bagaimana kepemimpinan Bung Karno juga telah meletakan dasar yang kuat soal kekayaan pangan nusantara. Melalui Buku Mustikarasa, Bung Karno ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia kaya akan pangan.

Selain itu, Hasto mengatakan Megawati terus menyampaikan pesan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan.

“Betapa hebatnya Indonesia kita melalui Buku Mustikarasa, menciptakan cita rasa itu sehingga kita seharusnya dengan melihat seluruh hal-hal yang otentik tentang kekayaan nusantara kita. Bu Mega berulang kali mengatakan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur hanya dari pangan yang ada di darat maupun di dalam lautan,” terang Hasto.

Hasto juga mengatakan, bahwa Indonesia harus dipandang sebagai negara kepuluan yang kaya akan sumber daya alam. Sehingga, mewujudkan cita-cita Bung Karno untuk melihat laut sebagai jalan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

“Ketika laut sudah menyatukan kita, maka Bung Karno mengatakan Indonesia adalah negara kelautan yang banyak pulau-pulau. Maka cara pandang kita seharusnya adalah cara pandang menjadikan laut sebagai jalan masa depan kita, jalan kemakmuran kita,” jelas Hasto.

Hadir sebagai pembicara dalam acara itu,
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kemen KKP, Dr. Budi Sulistyo, Kadiv Bioteknologi Kelautan, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Dr. Kustiyariyah Tarman dan Presdir Perikanan Indonesia, Ir. Sigit Muhartono.

Turut hadir jajaran DPP PDIP, diantaranya Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri yang bertindak sebagai moderator, Mindo Sianipar, Ribka Tjiptaning hingga sejumlah anggota DPR RI dari PDIP.

Pos terkait