Fitra Arda: Kompleks Candi Muaro Jambi Kekayaan Sejarah dari Abad 7 Masehi Yang Harus Dilestarikan

- Penulis

Rabu, 7 Februari 2024 - 05:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Fitra Arda

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Fitra Arda

RENTAK.ID, JAMBAI – Dalam sejarah peradaban manusia, banyak peninggalan-peninggalan kuno yang menjadi saksi bisu tentang masa lalu dan identitas manusia itu sendiri.

Tak sedikit di antaranya memberikan keajaiban dan misteri yang sering kali menarik minat para peneliti, historiografer, arkeologis, bahkan wisatawan.

Indonesia sebagai negara yang kaya akan kebudayaannya tak ketinggalan dalam hal itu. Salah satu adalah kompleks percandian KCBN Muaro Jambi yang telah berdiri perkasa sejak abad 7 Masehi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan, Fitra Arda mengatakan, KCBN Muaro Jambi memiliki nilai sejarah dan keindahan alam yang tinggi sehingga ke depan akan terus dikembangkan dan dijadikan tujuan wisata bagi banyak orang, khususnya yang beragama Buddha.

Selain menyimpan banyak endemik dan pohon khas yang tumbuh di wilayah tersebut, kompleks percandian ini juga memiliki nilai ekologis yang tinggi.

“Hal ini tak hanya akan membedakannya dengan kompleks cagar budaya di kawasan lainnya, tetapi juga menarik minat para wisatawan yang mencari kedamaian atau merasakan pengalaman healing,” katanya,du kompleks Candi Muaro Jambi, Sabtu (3/2/2024).

Untuk itu katanya, KCBN Muaro Jambi harua dilestarikan. Sebab, tidak saja penuh dengan sejarah tapi bisa menjadi tempat wisata religi bagi umat Buddha dunia.

“Kalau saja 10 persen pertahun umat Buddha datang berwisata religi berapa banyak dana yang akan masuk,” ucapnya.

KCBN Muaro Jambi memiliki luas sekitar 3.981 hektar dan terdiri dari 11 candi utama serta 82 reruntuhan lainnya yang masih tertimbun dalam gundukan-gundukan.

Kompleks percandian ini telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO sejak 2008. Selain percandian, kompleks ini juga meliputi situs permukiman kuno dan sistem jaringan perairan masa lalu.

Kompleks KCBN Muaro Jambi terletak di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dan mencakup delapan desa, yaitu Desa Muara Jambi, Desa Danau Lamo, Desa Dusun Baru, Desa Kemingking Luar, Desa Kemingking Dalam, Desa Dusun Mudo, Desa Teluk Jambu dan Desa Tebat Patah. Beberapa candi yang dapat ditemukan di kompleks ini antara lain Candi Gumpung, Candi Kedaton, Candi Kembar Batu, Candi Koto Mahligai, Candi Astano, Candi Gedong Dua, Candi Gedong Satu, dan Telago Rajo.

Kawasan ini juga memiliki parit atau kanal kuno, kolam tempat penampungan air, dan gundukan tanah yang di dalamnya terdapat susunan bata kuno.

Keberadaan KCBN Muaro Jambi tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga keindahan alam dan ekologi yang perlu untuk dilindungi dan dilestarikan.

Dengan semakin dikenalnya kompleks percandian ini, diharapkan dapat memicu minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menjelajahi kekayaan sejarah dan alam Indonesia serta membangkitkan kesadaran kita untuk menjaga warisan budaya dan alam kita sendiri.

Berita Terkait

Cara Daftar Dana Indonesiana 2025: Bantuan Rp465 Miliar untuk Komunitas dan Seniman
“Misykat: Cahaya Peradaban Islam Indonesia” Hadir di Museum Nasional, Hadirkan 1000 Tahun Jejak Islam Nusantara
Indonesia dan Rusia Perkuat Diplomasi Budaya, Bahas MoU Baru dan Produksi Film Sejarah
Jejak Bung Karno dan Imam Bukhari di Panggung Jakarta: Megawati Tersentuh!
Indonesia–Qatar CEO Forum: Fadli Zon Tawarkan Investasi Budaya
Wali Kota Medan Dorong Kebudayaan Melayu Jadi Identitas Kota, Bukan Sekadar Simbol
Mengenang Wage Rudolf Supratman, Kementerian Budaya Luncurkan Piringan Hitam Indonesia Raya
Polri Siapkan Strategi Baru untuk Kurangi Kemacetan Mudik Lebaran 2025

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 08:13 WIB

Cara Daftar Dana Indonesiana 2025: Bantuan Rp465 Miliar untuk Komunitas dan Seniman

Jumat, 18 April 2025 - 14:39 WIB

“Misykat: Cahaya Peradaban Islam Indonesia” Hadir di Museum Nasional, Hadirkan 1000 Tahun Jejak Islam Nusantara

Rabu, 16 April 2025 - 09:57 WIB

Indonesia dan Rusia Perkuat Diplomasi Budaya, Bahas MoU Baru dan Produksi Film Sejarah

Selasa, 15 April 2025 - 21:28 WIB

Jejak Bung Karno dan Imam Bukhari di Panggung Jakarta: Megawati Tersentuh!

Senin, 14 April 2025 - 11:27 WIB

Indonesia–Qatar CEO Forum: Fadli Zon Tawarkan Investasi Budaya

Berita Terbaru