UNTUK meningkatkan kekuatan dan stamina di ranjang, pria perlu fokus pada beberapa faktor penting yang melibatkan gaya hidup sehat, pola makan, olahraga, dan pemahaman tentang faktor fisiologis yang memengaruhi performa seksual.
Berikut ini adalah kiat yang lebih mendetail, dilengkapi dengan data pendukung:
- Olahraga Teratur
Olahraga teratur dapat membantu meningkatkan aliran darah, stamina, serta kadar hormon yang penting bagi performa seksual, seperti testosteron.
Manfaat: Olahraga seperti kardio (lari, bersepeda, berenang) dan latihan kekuatan (angkat beban) diketahui dapat meningkatkan sirkulasi darah dan kesehatan jantung, yang berhubungan langsung dengan fungsi ereksi.
Penelitian: Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine pada 2011 menunjukkan bahwa pria yang berolahraga secara teratur memiliki tingkat disfungsi ereksi yang lebih rendah daripada mereka yang tidak aktif secara fisik. Latihan intensitas moderat dapat meningkatkan performa seksual hingga 30%.
Rencana Latihan: Idealnya, pria perlu berolahraga sekitar 150 menit per minggu dengan intensitas sedang atau 75 menit per minggu dengan intensitas tinggi. Latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu dapat membantu memperkuat tubuh dan meningkatkan testosteron.
- Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat mendukung fungsi seksual dengan memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk memproduksi hormon dan meningkatkan sirkulasi darah.
Makanan yang direkomendasikan:
Makanan kaya antioksidan: Buah-buahan seperti berry, anggur, dan sayuran hijau mengandung antioksidan yang melindungi pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi darah.
Lemak sehat: Lemak sehat dari sumber seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dapat meningkatkan kadar testosteron dan mendukung kesehatan jantung.
Zinc: Mineral ini sangat penting untuk produksi testosteron. Makanan yang kaya zinc termasuk tiram, daging sapi, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Penelitian: Sebuah studi di The American Journal of Clinical Nutrition pada 2016 menunjukkan bahwa konsumsi makanan tinggi flavonoid, seperti buah beri dan cokelat hitam, berhubungan dengan penurunan risiko disfungsi ereksi.
- Mengelola Stres
Stres dapat menurunkan kadar testosteron dan meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol, yang berdampak negatif pada performa seksual.
Stres dan Hubungannya dengan Kesehatan Seksual: Stres kronis dapat menyebabkan penurunan libido, disfungsi ereksi, dan masalah dalam hubungan intim. Mengelola stres adalah kunci untuk menjaga kesehatan seksual.
Teknik Relaksasi:
Meditasi dan mindfulness: Menurut National Institutes of Health, meditasi dapat menurunkan tingkat kortisol dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Pernapasan dalam: Latihan pernapasan dapat merangsang sistem saraf parasimpatik, yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan kenyamanan dalam hubungan seksual.
- Tidur Cukup
Tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan hormonal, terutama produksi testosteron, yang dapat memengaruhi dorongan seksual dan performa di ranjang.
Penelitian: Studi di Journal of the American Medical Association pada 2011 menemukan bahwa pria yang tidur kurang dari 5 jam semalam memiliki kadar testosteron yang lebih rendah sebesar 15-20% dibandingkan dengan mereka yang tidur 7-8 jam semalam.
Rencana Tidur: Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam untuk mendukung produksi hormon yang optimal. Tidur yang cukup dapat membantu tubuh pulih, menjaga energi, dan meningkatkan dorongan seksual.
- Hindari Alkohol dan Rokok
Alkohol dan rokok dapat memengaruhi kualitas ereksi karena keduanya berdampak pada aliran darah dan sistem saraf.
Alkohol: Meskipun alkohol dalam jumlah kecil bisa memberi efek relaksasi, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Penelitian menunjukkan bahwa alkohol dalam jumlah tinggi dapat menurunkan respons seksual dan menyebabkan penurunan sensitivitas saraf.
Rokok: Merokok diketahui merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis, yang dapat mengurangi kekuatan ereksi. Sebuah studi di The British Journal of Urology International pada 2007 menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi sebanyak 50%.
- Berbicara dengan Pasangan
Komunikasi yang baik dengan pasangan dapat meningkatkan keintiman dan mengurangi kecemasan, yang sering kali mengganggu performa seksual.
Kepuasan Seksual dan Komunikasi: Studi menunjukkan bahwa pasangan yang saling terbuka mengenai keinginan dan preferensi seksual cenderung memiliki kehidupan seks yang lebih memuaskan dan mengurangi kecemasan yang dapat memengaruhi performa.
Pentingnya Kepercayaan: Kepercayaan antara pasangan dapat meningkatkan kenyamanan, mengurangi rasa cemas, dan membantu menciptakan suasana yang lebih relaks.
- Konsultasi dengan Dokter
Jika masalah performa berlanjut meskipun sudah menerapkan gaya hidup sehat, berkonsultasi dengan dokter sangat disarankan. Masalah hormonal atau kondisi medis tertentu seperti diabetes atau hipertensi bisa berkontribusi pada disfungsi ereksi.
Pentingnya Diagnosis yang Tepat: Jika disfungsi ereksi terjadi secara konsisten, konsultasikan dengan dokter untuk memeriksa kemungkinan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan hormon.
Kesimpulan
Menjaga gaya hidup sehat melalui olahraga, pola makan yang baik, manajemen stres, tidur cukup, serta menghindari alkohol dan rokok adalah langkah-langkah penting untuk meningkatkan kekuatan dan stamina seksual. Selain itu, komunikasi yang terbuka dengan pasangan dan konsultasi medis jika diperlukan akan membantu menjaga kualitas kehidupan seksual yang optimal.
Penulis : lazir
Editor : ameri