Sumenep Resmikan Monumen Keris Tertinggi di Indonesia, Ditegaskan Layak Jadi Ibukota Keris Dunia

- Penulis

Jumat, 31 Januari 2025 - 08:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP – Kabupaten Sumenep kembali menegaskan identitasnya sebagai pusat budaya keris dengan diresmikannya Monumen Keris Aria Wiraraja oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon.

Dalam kesempatan yang sama, ia juga meresmikan Yayasan Helmi Art Museum dan Besalen Santoso Sera, menegaskan komitmen pelestarian warisan budaya di daerah yang dikenal sebagai Kota Keris ini.

Bersama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, Fadli Zon meresmikan Monumen Keris Aria Wiraraja yang berdiri megah setinggi 17 meter. Monumen ini dihiasi 45 kelopak bunga, melambangkan semangat kemerdekaan Indonesia.

Nama Aria Wiraraja diabadikan sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh Madura yang berperan penting di era Kerajaan Singosari. Desain monumen ini terinspirasi dari keris pusaka Sultan Abdurrahman, yakni keris luk-9 dengan pamor rojo abolo rojo—simbol kekuatan dan kebesaran budaya Madura.

“Monumen ini bukan hanya tugu biasa, tetapi lambang identitas, kebanggaan, dan pelestarian budaya. Sumenep telah membangun ekosistem kuat sebagai Kota Keris, dengan lebih dari 600 empu aktif yang memproduksi lebih dari 2.000 keris setiap bulan. Keris-keris ini menyebar ke seluruh Nusantara hingga mancanegara,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa dengan sejarah panjang dan industri perkerisan yang terus berkembang, Sumenep sangat layak diakui sebagai Ibukota Keris Dunia. Hal ini juga sejalan dengan pengakuan UNESCO terhadap keris sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity (2005) dan Warisan Budaya Takbenda Dunia (2008).

Baca Juga :  KRI DR Radjiman Wedyodiningrat-992 Bantu Laka Laut Saat Debarkasi Bantua Kemanusiaan Konflik Gaza

“Keris bukan hanya senjata, tetapi filosofi, seni, dan identitas bangsa. Kita patut bangga bahwa warisan ini tumbuh subur di Sumenep,” tambahnya.

Monumen Keris Tertinggi di Indonesia dan Rekor MURI

Pembangunan Monumen Keris Aria Wiraraja juga mencatatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai keris tertinggi di Indonesia. Menariknya, proyek ini tidak menggunakan dana APBD, melainkan hasil kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, termasuk BUMN dan BUMD.

“Ini bukti bahwa budaya bisa menjadi kekuatan ekonomi dan kebanggaan nasional. Saya berharap daerah lain mencontoh Sumenep dalam menjadikan budaya sebagai pilar pembangunan,” kata Fadli Zon.

Dalam kesempatan yang sama, Fadli Zon juga meresmikan Yayasan Helmi Art Museum dan Besalen Santoso Sera, sebuah inisiatif dari Bapak Helmi. Museum ini menjadi ruang edukasi bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang keris.

“Museum ini bukan hanya memamerkan koleksi keris dengan tata pamer apik dan narasi jelas, tetapi juga membuka akses bagi masyarakat untuk melihat langsung proses pembuatan keris di Besalen Santoso Sera. Dari seni tempa, pahat, lukis, hingga filosofi mendalam di dalamnya, semua bisa dipelajari di sini,” jelasnya.

Baca Juga :  Menteri Fadli Zon Galang Pelaku Industri Musik untuk Memajukan Musik Indonesia di Kancah Internasional

Sumenep, Kota Keris Seperti Toledo di Spanyol

Fadli Zon membandingkan Sumenep dengan Toledo, Spanyol, yang dikenal sebagai pusat pandai besi dunia. Ia menegaskan bahwa Sumenep memiliki keunggulan tersendiri dalam seni perkerisan. Bahkan, banyak keris dari Sumenep yang menunjukkan akulturasi budaya dengan berbagai pengaruh, termasuk dari Turki dan kawasan lain.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelestarian budaya, Menteri Kebudayaan juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Kapolres Sumenep, yang menjadi Polres pertama di Indonesia yang mengadakan pameran keris. Tak hanya itu, sebanyak 102 sertifikat kompetensi diberikan kepada panjak, edukator keris, dan pangruti keris dari Desa Aeng Tong Tong dan Desa Palongan.

“Dengan adanya monumen dan museum ini, kita semakin memperkuat ekosistem budaya di Sumenep. Ini bukan hanya soal kebanggaan, tetapi juga penguatan identitas dan ekonomi berbasis budaya. Semoga inisiatif ini menginspirasi daerah lain untuk terus melestarikan warisan budaya,” tutup Fadli Zon. ***

 

Penulis : lazir

Editor : ameri

Berita Terkait

Membedah Misteri Gunung Padang: Temuan Terbaru dan Upaya Pelestariannya
Pameran “KONGSI” di Museum Nasional: Menelusuri Akulturasi Budaya Tionghoa di Nusantara
KSBN Gelar Pergelaran Seni Rupa Nusantara, Menbud: Indonesia Bisa Jadi Adikuasa Budaya
Pulau Kemaro: Legenda Cinta Abadi di Tengah Sungai Musi yang Tak Pernah Tenggelam
Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer Digelar, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Berperan Melalui Menulis
Ambon Manise: Seribu Satu Cerita di Tanah Maluku
Menyusuri Jejak Sejarah: Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam
Badan Bahasa Diusulkan Pindah ke Kementerian Kebudayaan, Ini Kata Pengamat

Berita Terkait

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:06 WIB

Membedah Misteri Gunung Padang: Temuan Terbaru dan Upaya Pelestariannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 10:30 WIB

Pameran “KONGSI” di Museum Nasional: Menelusuri Akulturasi Budaya Tionghoa di Nusantara

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:48 WIB

KSBN Gelar Pergelaran Seni Rupa Nusantara, Menbud: Indonesia Bisa Jadi Adikuasa Budaya

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:22 WIB

Pulau Kemaro: Legenda Cinta Abadi di Tengah Sungai Musi yang Tak Pernah Tenggelam

Minggu, 9 Februari 2025 - 03:26 WIB

Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer Digelar, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Berperan Melalui Menulis

Berita Terbaru