RETAK.ID – Setiap kali sesuatu terjadi di dunia, terutama terkait kematian tokoh penting atau peristiwa besar, spekulasi dan teori konspirasi selalu muncul. 9
Rentak.Id pun merangkum beebagai kemungkinan yang membikin Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat ketika helikopter yang digunakannya jatuh.
Peswat bisa terjadi di negara mana saja dan kalan saja, termasuk pada insiden jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi. Banyak spekulasi dan teori konspirasi terkait penyebab sebenarnya kecelakaan tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu dan berita terus beredar, muncul beberapa gagasan yang cukup masuk akal mengenai penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
Salah satunya adalah adanya campur tangan AS dalam insiden tersebut. Sanksi yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat terhadap Iran membuat negara ini sulit untuk mendapatkan suku cadang yang diperlukan dengan baik.
Helikopter Bell 212 yang jatuh adalah produk buatan AS dan sudah cukup tua untuk dioperasikan.
Banyak pengamat meragukan bahwa AS terlibat secara langsung dalam insiden ini, tetapi adanya embargo terhadap suku cadang penerbangan serta pengawasan keselamatan menjadikan AS sebagai salah satu faktor penyebab jatuhnya helikopter tersebut.
Selain itu, kemungkinan oposisi Raisi yang terlibat dalam insiden ini. Sebagai sosok yang berpotensi menjadi penerus Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei dan diduga akan menjadi tokoh kuat di Iran di masa depan, Raisi dipandang sejumlah pihak sebagai sosok yang mengancam kekuatan di Iran.
Teori ini menjadikan spekulasi bahwa salah satu kandidat lainnya untuk menggantikan Khamenei, yakni Mojtaba Khamenei, bisa jadi terlibat dalam peristiwa ini.pp
Selain itu, ada pula spekulasi yang mengaitkan Israel dalam insiden jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran ini. Raisi dan Iran secara terbuka mendukung proksi-proksi mereka di Timur Tengah.
Ini termasuk dukungan Iran terhadap Armenia dalam konflik Nagorno-Karabakh dan hal ini tentunya menimbulkan ketegangan antara Iran dan Israel.
Dikwtahui, terjadi beberapa kasus di masa lalu di mana Israel telah melumpuhkan jenderal Iran, bahkan melakukan serangan terhadap pejabat senior militer Iran dan ilmuwan nuklir.
Namun, banyak analisis yang mempertanyakan apakah Israel akan melakukan serangan terhadap kepala negara yang sedang menjabat seperti Raisi.
Ada pula teori konspirasi yang sebagian besar tidak memiliki dukungan dari bukti dan fakta yang ada. Teori ini menyebutkan bahwa senjata energi terarah seperti laser luar angkasa digunakan untuk menjatuhkan helikopter. Namun, klaim ini tidak diakui oleh pihak yang berwenang dan sepenuhnya bersifat asumsi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Spekulasi dan teori konspirasi selalu muncul ketika terjadi suatu peristiwa besar. Terkadang, spekulasi dan teori ini bisa dibuktikan dengan fakta dan data yang jelas. Namun, pada kasus-kasus tertentu, banyak spekulasi dan teori ini tidak memiliki dukungan faktual yang jelas.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menerima informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kita harus selalu mencari sumber yang dapat dipercaya dan berkonsultasi dengan pihak berwenang atau ahli sebelum menyimpulkan suatu kejadian. ***