RENTAK.ID – Para bakal calon presiden (capres) mulai menguat, nama-nama yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, sudah mulai menunjukkan sikap. Gagasan dan visinya untuk menjadikan Indonesia lebih baik juga mulai disuarakan.
Anies yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan menawarkan perubahan. Ganjar dan Prabowo akan melanjutkan pembangunan Presiden Joko Widodo.
Ekonom Senior Rizal Ramli berkomentar tentang kedua gagasan yang muncul saat ini yaitu Gagasan Keberlanjutan Perubahan dan juga Gagasan Perubahan tersebut.
“Keterlanjutan itu besar, apa sih yang mau dilanjutin? Hukum yang semakin rusak, korupsi yang makin ganas dan vulgar, lebih ganas dan vulgar dari pada jaman Pak Suharto, yang ke-tiga rakyat yang semakin miskin. Hari ini rakyat miskin kita 40 persen, itu mau dilanjutin? Yang terakhir, hutang yang makin lama semakin besar, semakin hari semakin membahayakan,” ujar Rizal saat wawancara bersama kedaipena.com dikutip Rabu (21/6/2023).
Dia menambahkan, saat ini cicilan pokok hutang negara lebih dari sepertiga total APBN, itu juga belum termasuk hutamg BUMN. Rizal menilai bahwa gagasan keberlanjutan pembangunan akan memperbanyak hutang negara ini.
Selain itu, Mantan Menko Perekonomian di era Gusdur ini juga mengatakan bahwa Indonesia memasuki era Dereformasi yang mana yang sudah bagus diubah atau diutak atik. Dia mencontohkan sejak era sekarang Joko Widodo menjabat demokrasi yang sudah baik dibikin lemah, KPK yang bagus dipretelin.
“Yang terakhir, Revormasi itu hanya efektif sampai masa akhir SBY, setelah itu terjadi derefomasi, sejak Jokowi kuasa 2014,” ucapnya.
“Jadi yang bercita-cita mau melanjutkan visi atau program Jokowi sebetulnya akan mendorong Indonesia ke arah kehancuran. Nah memang ada infrastruktur, itupun infrastuktur berbayar yang sebagian besar dibiayai oleh hutang. Ya, gak semua juga rakyat bisa menikmati infrastruktur jalan tol yang berbayar, yang ke dua BUMN-nya ngutang, kontraktornya belum pada bayar tu kebanyakan. Beberapa BUMN nyaris bangkrut, itu yang mau dilanjutin?,” celotehnya.
Dia juga meminta agar hal yang dapat malah tidak baik harusnya disetop jangan dilanjutkan.
Tentang Gagasan lain yaitu Perubahan, dia menilai bakal calon presiden masih minim memaparkan ide dan program ini setelah 2024 nantinya. Padahal, masyarakat menantikan hal ini untuk menetapkan pilihan.
“Gagasan perubahan, visinya menurut saya masih yang cuma kembang doang. Perubahan bagaimana? Apa target-targetnya di bidang ekonomi, bidang hukum, kan gak ada! Yang ada Sekarang mengkritik seolah olah menawarkan perubahan. Itu belum perubahan, baru keinginan pengen kuasa,” pungkas Rizal Ramli.
Para bakal calon presiden harusnya lebih menampilkan ide dan program dalam melanjutkan atau membawa perubahan setelah 2024. Hal ini akan memungkinkan masyarakat menentukan pilihan.(amy)