Revitalisasi 3 Gapura Batas Wilayah Finis Sebagai Lambang & Identitas Kota Medan

RENTAK.ID, MEDAN – Proses revitalisasi pembangunan tiga gapura yang terdapat di tiga pintu masuk Kota Medan, Sumatera Utara telah selesai dilakukan.

Tiga gapura itu yakni Gapura Batas Kota Medan Pinang Baris di Jalan Gatot Subroto di Kampung Lalang, Gapura Batas Kota Medan Amplas di Jalan Sisingamangaraja dan Gapura Batas Kota Medan Tuntungan di Jalan Jamin Ginting.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya sebagai tanda batas Kota Medan dengan Kabupaten Deli Serdang, gapura tersebutbjuga menjadi lambang, etalase sekaligus identitas ibukota Provinsi Sumatera Utara ini.

Selain berdiri kokoh, anggun dan sangat menawan, desain ke tiga gapura juga tidak menghilangkan sedikit pun identitas lokal yang ada.

Gapura tersebut juga kini sebagai objek rekreasi baru karena dilengkapi dengan taman.

“Dengan mengusung identitas etnis lokal, melalui revitalisasi yang dilakukan ini Pak Wali ingin menghadirkan etalase sekaligus identitas Kota Medan sejak dari pintu masuk. Selain itu ketiga gapura juga menjadi objek rekreasi baru bagi masyarakat yang masuk mau pun keluar Kota Medan karena dilengkapi dengan taman,” kata Kadis Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Medan, Endar Sutan Lubis, Senin (31/7/2023).

Dijelaskan Endar desain lambang batas wilayah tersrbut memiliki arti dan makna. Gapura Batas Kota Medan Pinang Baris misalnya, yang bagian kepala bervisi ke masa depan atau modern, sedangkan bagian kaki dan badan berlandaskan atau berakar budaya. Sementara arti dan makna desain, paparnya, sepasang menara yang membentuk mata panah sebagai lambang kemajuan dalam pembangunan Kota Medan.

“Kemudian silloute Istana Maimun dan Masjid Raya melambangkan salah satu kejayaan Tanah Deli dan ikon Kota Medan. Selanjutnya, Keris Melayu melambangkan kekuatan dan persatuan. Lalu, warna emas yang melambangkan keberanian dan keberagaman serta motif Gorga yang melambangkan keberagaman dan kultur Batak,” urainya.

Gapura Batas Kota Medan Amplas, kata Endar, arti dan makna desainnya tidak jauh berbeda dengan Gapura Batas Kota Medan Pinang Baris. Bapura tersebut memiliki sepasang menara yang membentuk mata panah melambangkan kemajuan dalam pembangunan Kota Medan, bayangan Istana Maimun dan Masjid Raya sebagai salah satu lambang kejayaan Tanah Deli dan ikon Kota Medan.

Lambang Keris Melayu melambangkan kekuatan dan persatuan. Lalu, warna merah ulos melambangkan keberanian dan keberagaman kultur serta motif gorga melambangkan keberagaman kultur.

Sedangkan Gapura Batas Kota Medan Tuntungan, kata Endar, memiliki penyajian sopo angin dan tumbuk lada yang mengedepankan identitas etnis Karo dan Melayu reduksi. Selain itu, gapura dilengkapi dengan taman persimpangan yang terintegrasi dengan adanya perkerasan, penghijauan serta adanya elemen vertikal dan dilengkapi dengan bangunan sopo angin sebagai simbol adat Karo. (amy)

Pos terkait