Pemaksaan Tapera, Pengamat: Bisa Menyulut Kerusuhan!

- Penulis

Rabu, 5 Juni 2024 - 18:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perumahan rakyat oleh BP Tapera (dok. Tapera)

Perumahan rakyat oleh BP Tapera (dok. Tapera)

RENTAK.ID – Pemerintah sebaiknya menunda penerapan Tapera. Kendati memiliki tujuan baik, namun Tapera masih belum menjadi kebutuhan masyarakat.

Terlebih kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kian merosot. Akibat beragai kasus kourpsi dan pelanggaran etika.

“Hasil audit BPK terkait dana Tapera yang belum diterima nasabah. Nilainya sangat besar. Hal itu menambah keruh persoalan Tapera,” ujar peneliti kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro, Rabu, 5 Juni 2024.

Baca Juga :  Proyek 3 Juta Rumah, DPR: Kontraktor dan Tenaga Kerja Lokal Dilibatkan

Menurutnya, pemerintah akan menanggung resiko berat jika terus dipaksakan. Potensi memunculkan gerakan massa yang dapat ganggu keamaan stabilitas jelang transisi pemerintahan. Untuk itu lebih tepat penerapannya diundur. Tidak dipaskakan dalam waktu dekat.

Faktor pertimbangan lainnya, lanjut Riko pertengahan tahun selalu diikuti peningkatan belanja rumah tangga. Karena memasuki tahun ajaran baru. Banyak keluarga yang fokus dengan pemenuhan kebutuhan sekolah anak-anaknya.

Baca Juga :  Tidak Hanya Soal Gaji, Ini Alasan Guru Menolak Program Tapera!

Tidak itu saja situasi ekonomi makro pun belum menunjukan hal positif. Inflasi pada sejumlah kebutuhan pokok mengganggu ekonomi keluarga. Selain itu pula isu sosial lain yang masih belum terselesaikan.

“Presiden Jokowi lebih baik fokus pada landing kepemimpinan. Tidak memutuskan kebijakan yang berdampak pada kepemimpinan presiden mendatang,” imbuhnya.

Berita Terkait

Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi
Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia
Kereta Api Cut Meutia Hadir dengan Tarif Ekonomis di Aceh
Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal dalam Kecelakaan di Situbondo
Agenda DPR RI Hari Ini, Jumat 14 Februari 2025: Pembahasan Anggaran dan Revisi UU Minerba
Bendungan Marangkayu Resmi Beroperasi, Suplai Air Irigasi 1.000 Ha dan Cegah Banjir
Tanam Perdana di Kotawaringin Barat: Upaya Kementan Percepat Swasembada Pangan
Polri Siapkan Kandidat Kapolda Jatim, Siapa yang Akan Terpilih?

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 20:04 WIB

Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi

Jumat, 14 Februari 2025 - 17:54 WIB

Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia

Jumat, 14 Februari 2025 - 14:17 WIB

Kereta Api Cut Meutia Hadir dengan Tarif Ekonomis di Aceh

Jumat, 14 Februari 2025 - 13:55 WIB

Bendahara Umum Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal dalam Kecelakaan di Situbondo

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:12 WIB

Agenda DPR RI Hari Ini, Jumat 14 Februari 2025: Pembahasan Anggaran dan Revisi UU Minerba

Berita Terbaru