Pameran Etnografi Pencak Silat Minangkabau Dibuka, Menteri Kebudayaan Dorong Pelestarian Budaya Nusantara

- Penulis

Kamis, 21 November 2024 - 09:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Pameran Pencak Silat Minangoa au. (dok. Kemenbud)

Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Pameran Pencak Silat Minangoa au. (dok. Kemenbud)

JAKARTA – Dalam upaya melestarikan budaya bangsa, Kementerian Kebudayaan mendukung penuh pameran etnografi bertajuk Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy yang digagas oleh Edy Utama.

Pameran ini berlangsung di Makara Art Centre, Universitas Indonesia, Depok, dari 20 hingga 25 November 2025.

Acara ini merupakan langkah awal sebelum pameran serupa digelar di Warsawa, Polandia, dengan dukungan Kementerian melalui Fasilitasi Bidang Kebudayaan.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, dalam sambutannya saat membuka acara menekankan pentingnya kebebasan bagi warga negara dalam mengembangkan budayanya.

“Pameran ini adalah bentuk nyata dari amanat Pasal 32 UUD 1945, yang menjamin kebebasan warga negara untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaannya,” ujar Menteri Fadli.

Baca Juga :  Memerdekakan TIM

Ia juga mengingatkan bahwa Pencak Silat adalah salah satu dari 13 Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang diakui UNESCO. Oleh karena itu, pelestarian dan pengembangannya menjadi tanggung jawab bersama, khususnya untuk generasi muda. “Meski tantangannya berat, peluang besar terbuka, terutama melalui media baru dan film,” tambahnya.

Menteri Fadli mencontohkan keberhasilan film seperti Merantau dan The Raid dalam memperkenalkan budaya silat ke kancah internasional. Menurutnya, medium seperti film dan pameran seni etnografi mampu mengangkat tradisi lokal ke tingkat global.

Baca Juga :  Sumenep Resmikan Monumen Keris Tertinggi di Indonesia, Ditegaskan Layak Jadi Ibukota Keris Dunia

Pameran Pauleh sendiri mengangkat tradisi Pencak Silat Minangkabau, khususnya ulu ambek dan silat songsong atau silek galombang. Tradisi ini menampilkan struktur pertunjukan yang kompleks, dengan panggung khas bernama laga-laga atau pauleh.

Menteri Fadli berharap inisiatif seperti ini terus berkembang sehingga budaya Indonesia semakin dikenal dunia. “Dengan semangat ini, tidak mustahil Indonesia bisa menjadi ibu kota budaya dunia di masa depan,” tutupnya. ***

Berita Terkait

KSBN Gelar Pergelaran Seni Rupa Nusantara, Menbud: Indonesia Bisa Jadi Adikuasa Budaya
Pulau Kemaro: Legenda Cinta Abadi di Tengah Sungai Musi yang Tak Pernah Tenggelam
Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer Digelar, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Berperan Melalui Menulis
Ambon Manise: Seribu Satu Cerita di Tanah Maluku
Menyusuri Jejak Sejarah: Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam
Badan Bahasa Diusulkan Pindah ke Kementerian Kebudayaan, Ini Kata Pengamat
Warung Makan Tabagsel: Kuliner Khas Sumut yang Mencuri Perhatian di Tengah Ramainya Bisnis Kuliner Jabodetabek
Pakantan: Sejarah yang Terpendam di Kaki Gunung Kulabu

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 07:48 WIB

KSBN Gelar Pergelaran Seni Rupa Nusantara, Menbud: Indonesia Bisa Jadi Adikuasa Budaya

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:22 WIB

Pulau Kemaro: Legenda Cinta Abadi di Tengah Sungai Musi yang Tak Pernah Tenggelam

Minggu, 9 Februari 2025 - 03:26 WIB

Festival Blora Seabad Pramoedya Ananta Toer Digelar, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Berperan Melalui Menulis

Sabtu, 8 Februari 2025 - 20:11 WIB

Ambon Manise: Seribu Satu Cerita di Tanah Maluku

Jumat, 7 Februari 2025 - 14:35 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah: Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam

Berita Terbaru