RENTAK.ID, JAKARTA – PDI Perjuangan pagi ini, Senin (7/8/2023) akan melaporkan pelaku pembakaran bendera Partai ke kepolisian.
Badan Bantuan Hukum & Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Jakarta Pusat akan melaporkan secara resmi kepada Kepolisian Republik Indonesia terkait pembakaran Bendera Partai PDI Perjuangan yang terjadi di Cikini (4/8/2023).
“Atas kejadian tersebut maka Laporan Polisi akan di laksanakan pada, Senin, 7 Agustus 2023 10.00 WIB, tempat di SPKT Polda Metro Jaya,” kata Triwilyono Susilo, SH dalam rilisnya yang dikutip, Senin, (7/7/2023).
“Untuk diketahui PDIP memiliki militansi yang tinggi termasuk dalam mengibarkan jutaan bendera di seluruh tanah air. Termasuk dalam menjaga bendera tersebut dari tindakan yang tidak pantas,” kata Ketua DPP PDIP bidang ideologi dan kaderisasi Djarot Saiful Hidayat usai acara pelatihan juru kampanye (Jurkam) muda Partai di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (5/8/2023).
Dia mengatakan semua pihak harus mengedepankan etika dalam berpendapat dan berekspresi.
“Kejadian pembakaran bendera PDIP sangat disayangkan. Menjelang Pemilu 2024 maka semua pihak harus menahan diri dari perbuatan yang memancing emosi massa. Pembakaran bendera termasuk yang bisa menimbulkan kemarahan di akar rumput,” tegas Djarot.
Untuk diketahui, kemarin, sekelompok orang yang mengatasnamakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta melakukan unjuk rasa membela Rocky Gerung, yang diduga menghina Presiden Jokowi. Dalam aksinya, mereka membakar bendera PDIP saat aksi unjuk rasa di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.
Djarot menegaskan pelaporan PDIP atas Rocky Gerung dalam koridor hukum. Sehingga patut dipertanyakan maksud aksi pembakaran bendera PDIP tersebut.
Djarot mengatakan semua pihak harus menjaga agar suasana kondusif menjelang pesta demokrasi 2024.
“Mari kita bangun suasana yang kondusif di dalam berproses menghadapi pemilu di tahun 2024 ini karena peningkatan demokrasi di indonesia termasuk di dalam mengekspresikan segala hal sesuai dengan kehendak rakyat itu menunjukkan bagian dari peradaban bangsa di dalam menunjukkan kepada dunia bahwa kita betul-betul negara yang mampu berdemokrasi,” kata Djarot. (lazir)