RENTAK.ID, JAKARTA – Sosok Laksamana Malahayati banyak tak dikenal generasi sekarang utamanya geransi Z. Padahal Laksamana Malahayati seorang perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh.
Sebagaimana perempuan yang berdarah biru, pda tahun 1585-1604, ia memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Laksamana Malahyati pernah memimpin 2000 orang pasukan Inong Bale (janda-janda pahlawan yang tewas) berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda tanggal 11 September 1599. Pada peperangan itu ia berhasil membunuh Cornrlis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal.
Berkat keberaniannya yang heroik itu ia pun mendapat gelar Laksamana. Bisa dikatakan, Malahayati mudah ditemukan di literatur Barat maupun China. Di Indonesia, dia memang tidak sepopuler Cut Nyak Dien, namun oleh peneliti Barat Malahayati disejajarkan dengan Semiramis, Permaisuri Raja Babilon, dan Katherina II, Kaisar Rusia.
Untuk itu, dalam menyambut Hari Ulang Tahunnya yang ke 78, TNI Angkatan Laut menggelar pertunjukan teatrikal yang mengangkat sosok Malahayati sebagai panglima armada laut perempuan pertama di dunia dari Kesultanan Aceh Darussalam di abad 16, dan menjadi inspirasi dalam membangun kekuatan maritim Indonesia yang merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksma TNI Dr. Hariyo Poernomo saat konferensi pers di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Pertunjukan digelar di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 8 dan 9 September 2023. Tanggal 8 diperuntukkan bagi para undangan sedangkan pada tanggal 9 akan ada dua show pada siang dan malam yang diperuntukkan bagi publik.
Dalam pertunjukan ini, TNI AL sebagai Eksekutif Produser menggandeng sejumlah nama besar di dunia seni seperti artis Marcella Zalianty yang merupakan produser sekaligus sebagai pemeran utama dalam cerita ini, Arswendi Bening sebagai Sultan Aceh, Cut Mini yang memerankan sosok ibu Laksamana Malahayati, dan Teuku Rifnu Wikana sebagai suami Malahayati, serta Aulia Sarah yang memerankan Cut Limpah.
“Dengan adanyanya kegiatan ini, dapat menginspirasi wanita Indonesia untuk menjadi Malahayati-Malahayati diera saat ini, yang memiliki kegigihan, patriotik serta heroisme yang luar biasa bagi bangsa dan negara,” kata Kadisjarahal.
Senada dengan itu, pemeran utama dalam pentas ini Marcella Zalianty yang akan memerankan tokoh Laksamana Malahayati menyampaikan bahwa ini sebenarnya impiannya sejak lama untuk mengangkat tokoh Malahayati dalam seni pertunjukan. “Sosok pahlawan dari Aceh tersebut bisa menjadi pengingat untuk publik bahwa, Indonesia adalah negara maritim yang kuat”, pungkasnya.
Pertunjukan disutradarai oleh Iswandi Pratama serta Jay Soebijakto selaku penata artistik, dan Toro Arto sebagai pimpinan produksi. Ikut dilibatkannya Ina Raseuki atau Ubiet sebagai pelantun lamen dan koreografer senior Hartati sebagai penata gerak, penata musik dipercayakan kepada Indra Perkasa.
Dikatakan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam kesempatan terpisah bahwa, lewat kisah hidup dan sejarah Laksamana Malahayati terdapat banyak hal bisa dipelajari TNI AL di antaranya terkait penggunaan kekuatan berbasis maritim (sea power) dalam menjaga kedaulatan dan membangun perekonomian disamping pembangunan infrastruktur maritim, diplomasi maritim, dan kekuatan armada laut.