SUMBAWA – Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Kabupaten Sumbawa menjadi sorotan nasional dengan kedatangan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, pada 14-15 Februari 2025.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mengamati inovasi pendidikan berbasis nilai keislaman dan kebangsaan yang diterapkan di pesantren tersebut.
Selama dua hari berada di PMI Dea Malela, Menteri Mu’ti aktif berinteraksi dengan para santri dan tenaga pengajar. Ia menguji presentasi makalah ilmiah siswa SMA Dea Malela, mengikuti apel pagi, serta menyaksikan secara langsung implementasi program unggulan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program ini bertujuan membangun karakter unggul generasi muda dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pimpinan PMI Dea Malela, M. Din Syamsuddin, menyambut baik kunjungan Mendikdasmen dan mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap pesantren.
“Kunjungan ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat kualitas pendidikan di pesantren kami. Program ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’ akan menjadi bekal berharga bagi santri dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Penasehat Grand Shaikh Al Azhar, Nahla Shabri As-Sha’idy, yang turut memuji sistem pembelajaran di PMI Dea Malela.
Dalam sesi dialog dengan santri, Nahla menyoroti banyaknya pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke luar negeri, termasuk ke Al Azhar dan institusi pendidikan tinggi lainnya.
Selain itu, Nahla juga memberikan pemaparan mengenai perbedaan bahasa Fushah dan Amiyah dalam bahasa Arab. “Bahasa Fushah digunakan dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab klasik untuk memahami teks keagamaan secara mendalam, sementara bahasa Amiyah lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari,” jelasnya kepada para santri.
Kehadiran Mendikdasmen di PMI Dea Malela diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkualitas. Diharapkan pula generasi santri yang memiliki wawasan global tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. ***