Mendikdasmen Tinjau Inovasi Pendidikan di PMI Dea Malela, Dukung Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 02:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mendikdasmen Abdul Mu'ti, melakukan kunjungan kerja ke Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Kabupaten Sumbawa. (dok. Kemendikdasmen)

Mendikdasmen Abdul Mu'ti, melakukan kunjungan kerja ke Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela, Kabupaten Sumbawa. (dok. Kemendikdasmen)

SUMBAWA – Pesantren Modern Internasional (PMI) Dea Malela di Kabupaten Sumbawa menjadi sorotan nasional dengan kedatangan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, pada 14-15 Februari 2025.

Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mengamati inovasi pendidikan berbasis nilai keislaman dan kebangsaan yang diterapkan di pesantren tersebut.

Selama dua hari berada di PMI Dea Malela, Menteri Mu’ti aktif berinteraksi dengan para santri dan tenaga pengajar. Ia menguji presentasi makalah ilmiah siswa SMA Dea Malela, mengikuti apel pagi, serta menyaksikan secara langsung implementasi program unggulan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Program ini bertujuan membangun karakter unggul generasi muda dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pimpinan PMI Dea Malela, M. Din Syamsuddin, menyambut baik kunjungan Mendikdasmen dan mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap pesantren.

“Kunjungan ini merupakan kesempatan berharga untuk memperkuat kualitas pendidikan di pesantren kami. Program ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’ akan menjadi bekal berharga bagi santri dalam menghadapi tantangan global,” ujarnya.

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Penasehat Grand Shaikh Al Azhar, Nahla Shabri As-Sha’idy, yang turut memuji sistem pembelajaran di PMI Dea Malela.

Dalam sesi dialog dengan santri, Nahla menyoroti banyaknya pelajar Indonesia yang melanjutkan studi ke luar negeri, termasuk ke Al Azhar dan institusi pendidikan tinggi lainnya.

Selain itu, Nahla juga memberikan pemaparan mengenai perbedaan bahasa Fushah dan Amiyah dalam bahasa Arab. “Bahasa Fushah digunakan dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab klasik untuk memahami teks keagamaan secara mendalam, sementara bahasa Amiyah lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari,” jelasnya kepada para santri.

Kehadiran Mendikdasmen di PMI Dea Malela diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkualitas. Diharapkan pula generasi santri yang memiliki wawasan global tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. ***

Berita Terkait

Tak Lulus PPPK, Nia Tetap Mengabdi di Hutan: Anak-anak di Sini Butuh Saya!
Aktivis GMKI Jakarta Kritik Penonaktifan Kepala SD di Karo: Tindakan Tidak Bijak dan Anti-Kritik!
MA Khomsani Nur Lumajang Luncurkan Absensi QR Code Terkoneksi WhatsApp Orang Tua
Mu’ti: Jalan Sehat Hardiknas 2025 Jadi Ajang Silaturahmi dan Sinergi Dunia Pendidikan
Abdul Mu’ti: Energi Terbarukan Jeju Bisa Diterapkan di Sekolah Indonesia
PPG 2025 Dibuka, 325 Ribu Guru Akan Dipanggil Tanpa Biaya Sepeserpun
Komisi X DPR RI Dorong Penerapan Wajib Belajar 13 Tahun dalam RUU Sisdiknas
Insentif Guru Madrasah Non-ASN Cair Juni 2025, 243 Ribu Lebih Penerima Siap Terima Rp1,5 Juta per Semester

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:52 WIB

Tak Lulus PPPK, Nia Tetap Mengabdi di Hutan: Anak-anak di Sini Butuh Saya!

Rabu, 21 Mei 2025 - 15:35 WIB

Aktivis GMKI Jakarta Kritik Penonaktifan Kepala SD di Karo: Tindakan Tidak Bijak dan Anti-Kritik!

Senin, 19 Mei 2025 - 07:35 WIB

MA Khomsani Nur Lumajang Luncurkan Absensi QR Code Terkoneksi WhatsApp Orang Tua

Minggu, 18 Mei 2025 - 22:35 WIB

Mu’ti: Jalan Sehat Hardiknas 2025 Jadi Ajang Silaturahmi dan Sinergi Dunia Pendidikan

Rabu, 14 Mei 2025 - 08:19 WIB

Abdul Mu’ti: Energi Terbarukan Jeju Bisa Diterapkan di Sekolah Indonesia

Berita Terbaru