RENTAK.ID, BANDUNG – Ramai, meriah dan banget, itulah suasana di Masjid Al Jabbar, Gedebage, Bandung, Jawa Barat pada saat akhir pekan Sabtu (3/6/2023).
Pengunjung tampak menikmati masjid yang dijuluki Masjid Terapung tersebut.
Saat memasuki area masjid tampak area parkiran dipenuhi kendaraan mobil pribadi, motor hingga bus wisata.
Tidak hanya ramai saat memasuki waktu jadwal solat, selain hendak melakukan ibadah, pengunjung juga ada yang ingin berswafoto dengan latar bangunan masjid yang megah di atas air tersebut.
Ramainya warga seakan area masjid menjadi lautan manusia. Semua sudut terdapat banyak rombongan pengunjung.
Susana di dalam Masjid Al Jabbar
Di area luar, di pinggir jalan terlihat banyak pedagang kaki lima dan area rumah warga juga menjadi tampat beristirahat untuk menikmati hidangan jajanan hingga makanan.
Pengunjung yang hendak ke area bangunan masjid diharuskan untuk tidak memakai alas kaki. Petugas akan mengarahkan pengunjung yang hendak masuk area masjid.
Banyak pengunjung yang datang dari luat kota yang penasaran dengan adanya informasi dari sosial media.
“Saya taunya hanya dari instagram, tik tok juga lagi ramai ni, penasaran bagaimana sih,” ujar Ihsan, Sabtu (3/6/2023).
Dia terkesima dengan kemegahan masjid karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut. Menurut dia, keindahannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Haris dan temannya juga tak lupa menyempatkan waktu untuk solat berjamaah di masjid tersebut.
Bangunan dalam masjid dengan artsitektur khas dan suasana Kota Bandung yang dingin membuat ibadah menjadi nyaman.
Masjid Raya Al Jabbar merupakan masjid karya Ridwan Kamil dengan desain yang unik karena memadukan arsitektur modern kontemporer dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat. Masjid ini terletak di jalan Cimincrang No.14, Cimenerang, Gedebage.
Secara visual, konstruksi kubah dengan lengkungan kurva menumpuk ini terinspirasi dari rumus matematika aljabar.
Sementara dalam konteks spritual, nama “Al Jabbar” diambil dari Asmaul Husna yang dimaknai sebagai Allah Maha Kuasa dan Maha Perkasa di atas segala sesuatu, termasuk di atas keberadaan manusia.
Dari total 26 hektar total lahan yang ada, 10 hektar di antaranya digunakan sebagai badan air danau buatan Gedebage dengan kedalaman 3 meter untuk menampung air hujan (kolam retensi) sekaligus menyimpan air untuk kebutuhan masyarakat sekitar.
Lanskap yang ada disekitar bangunan juga didesain sebagai area sirkulasi yang menghubungkan antara tempat parkir dan pintu masuk utama. Plaza depan dan area pelataran masjid dihubungkan oleh sebuah jembatan dengan air mancur di sisi kanan dan kiri.
Jembatan ini disebut sebagai jembatan Nabi Musa karena menggambarkan tentang salah satu mukjizat Nabi Musa, yaitu dapat membelah lautan.
Bangunan utama masjid tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan meleburkan ketiganya menjadi satu bentuk setengah bola. Karena ketiga sisi bangunan dikelilingi kolam retensi (embung), maka pantulan dari air merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh.
Bangunan utama ini dirancang dengan luas lantai 99 x 99 meter yang sesuai dengan angka Asmaul Husna atau 99 nama-nama Allah yang indah dan baik dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 40 meter.
Bangunan masjid juga dilengkapi dengan 4 minaret yang menjadi simbol peradaban islam dengan ketinggian 99 meter dan dirancang seolah menembus air.
Empat menara tersebut didesain dengan kulit yang seolah terpelintir dan dihiasi warna-warna yang bercahaya di malam hari.
Ketika memasuki ruang utama salat, pengunjung akan terkesima ketika melihat royal crown yang berada di puncak plafon area masjid. Mahkota ini menggantung pada langit-langit dan terdapat kaligrafi lafaz “Allah”. Pada siang hari, cahaya yang masuk dari bagian atas kubah menembus royal clown sehingga seolah-olah cahaya dari surga menerangi area salat di Masjid Al-Jabbar.
Warga berfoto dengan latar Masjid Al Jabbar
Tak berhenti disitu, keistimewaan pada masjid ini juga terdapat pada desain relung yang ada di sekeliling area salat. Sebagai masjid milik warga Jawa Barat, 27 relung yang ada mengekspresikan 27 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat.
Pada setiap relung, terdapat motif batik yang merepresentasikan suatu kota/kabupaten. Motif batik ini terbuat dari plat tembaga dan dipahat secara manual oleh para perajin lokal.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid Al-Jabbar juga berfungsi sebagai tempat edukasi dan berpotensi menjadi pusat wisata religi di Jawa Barat.
Pada lantai dasar masjid ini terdapat ma’rodh atau museum Nabi Muhammad SAW yang menceritakan perjalanan hidup Rassulullah dari lahir hingga wafat Selain itu, terdapat taman-taman tematik pada area lanskap yang menceritakan kisah-kisah Nabi seperti Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, dan Nabi Isa.
Tertarik juga mengunjungi tempat wisata yang lagi hitz ini..ayolah gas! (Amy)