KPAI Minta Komdigi Awasi Telegram dan X, Kasus Video Porno Anak di Bekasi Jadi Sorotan

- Penulis

Minggu, 12 Januari 2025 - 12:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi web porno-istockphoto

Ilustrasi web porno-istockphoto

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memperketat pengawasan terhadap platform digital yang memungkinkan akses mudah ke konten pornografi, seperti Telegram dan X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Permintaan ini mencuat setelah polisi menangkap pria berinisial RYS (29) di Bekasi terkait penjualan video pornografi anak melalui grup Telegram.

“Ini menjadi keprihatinan bagi KPAI kenapa kasus ini terus berulang. Siapa sebenarnya pemasok konten pornografi ini? Kami minta Komdigi memeriksa platform yang mudah menampilkan tayangan porno, seperti Telegram dan X,” ujar Ketua KPAI Ai Maryati kepada wartawan dikutip, Minggu (12/1/2025).

Baca Juga :  Keselamatan KA dan Rencana Elektrafikasi Lintasan Commuter Line Bandung Raya

Menurut Ai Maryati, kasus ini mencerminkan kompleksitas masalah pornografi di Indonesia yang tidak hanya melibatkan pelaku individu, tetapi juga jaringan yang memanfaatkan platform digital tanpa regulasi ketat.

“Masih ingat kasus delapan anak korban video porno sesama jenis di Bandara Soetta? Itu diproduksi oleh sebuah production house dan diedarkan hingga Amerika. Ini membuktikan ada keterlibatan sindikat global,” kata Ai Maryati.

Ia juga menyoroti perbedaan regulasi di berbagai negara terkait konten dewasa. Di Indonesia, konten tersebut dianggap melanggar norma kesusilaan, tetapi di negara lain dianggap sebagai konten biasa yang diatur agar tidak dapat diakses anak-anak.

Baca Juga :  Mulai 24 Oktober, WhatsApp Lakukan Pemblokiran, Berikut Penyebabnya

“Platform yang memiliki aturan dan ideologi perlindungan anak seharusnya lebih tegas. Misalnya, di Australia, akses media sosial untuk anak-anak dibatasi. Indonesia perlu menerapkan langkah serupa,” tegasnya.

Sebelumnya, RYS Jual Ribuan Konten Porno Anak dengan Harga Murah RYS ditangkap Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya di Bekasi Barat. Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan lebih dari 1.000 konten pornografi, termasuk video anak-anak. ***

Berita Terkait

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan
Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial
KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha
Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis
Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi
Prabowo Tanggapi Wacana Maju Pilpres 2029: “Kalau Mengecewakan Rakyat, Saya Malu”
Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi
Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:10 WIB

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:37 WIB

Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:06 WIB

KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:44 WIB

Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:29 WIB

Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi

Berita Terbaru