Balikpapan – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, bekerja sama dengan Komisi X DPR RI, menyelenggarakan kegiatan Diseminasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Acara ini melibatkan guru dari berbagai jenjang pendidikan, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Balikpapan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Kaltim, Halimi Hadibrata, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kosakata baru kepada pengguna bahasa Indonesia. “KBBI sebagai sumber referensi harus terus diperbaharui dengan masukan dari masyarakat. Diseminasi ini merupakan langkah untuk mengumpulkan tanggapan, kritik, dan saran dari publik,” ungkapnya dalam sesi tersebut.
Halimi juga menambahkan, Kantor Bahasa Provinsi Kaltim aktif dalam berbagai inisiatif, termasuk literasi, revitalisasi bahasa daerah, dan pendampingan untuk pengusulan Perda Bahasa Daerah.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dalam sambutannya, merayakan penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO pada November 2023. Dia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak mengenai Trigatra Bangun Bahasa, yang mencakup pengutamaan bahasa Indonesia, penguasaan bahasa asing, dan pelestarian bahasa daerah.
“Kita perlu memperluas penggunaan KBBI di kalangan masyarakat. KBBI diharapkan bisa berkontribusi pada peningkatan kemampuan literasi,” tegasnya. Dia juga menggarisbawahi dukungan DPRD RI dalam memajukan bahasa dan KBBI, termasuk melalui pembentukan UU Bahasa dan mendorong literasi.
Dialog dengan narasumber, Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra, menekankan pentingnya memperkaya bahasa Indonesia dengan target penambahan 200.000 entri baru, yang bersumber dari bahasa daerah dan asing. Masyarakat diundang untuk mengusulkan kosakata baru dengan kriteria tertentu.
“KBBI adalah representasi pemikiran dan budaya bangsa. Kami berharap bahasa Indonesia dapat menjadi bahasa internasional yang kaya dan digunakan di berbagai tempat, termasuk bandara internasional,” tutup Imam. (***)