42 Anak Kecil Keracunan, DPR: Harus Ada Investigasi Menyeluruh!

- Penulis

Senin, 13 Mei 2024 - 19:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi anak keracunan makanan (dok.rscahyakawaluyan)

Ilustrasi anak keracunan makanan (dok.rscahyakawaluyan)

RENTAK.ID – Lagi 42 anak kecil di Majene, Sulawesi Barat, menderita keracunan setelah diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mencegah stunting.

Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan karena PMT adalah bagian dari program pemerintah untuk memberikan dukungan kesehatan bagi anak-anak Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju berhasil menemukan bakteri E-Coli pada sampel PMT yang diberikan kepada anak-anak di Majene.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengatakan, bahwa diperlukan investigasi menyeluruh untuk memastikan insiden ini tidak terulang lagi, baik di Majene maupun di wilayah lainnya.

“BPOM telah menemukan bakteri E-Coli pada sampel PMT tersebut, namun masih ada kemungkinan bahwa bakteri tersebut muncul setelah makanan kadaluarsa atau karena beberapa alasan lain,” katanya, Senin 13 Mei 2024.

Baca Juga :  Harga Minyakita Naik Tajam Menjelang Ramadhan, DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

“Hasil investigasi ini dijadikan acuan bagi daerah lain agar kejadian yang sama tidak terulang,” ujarnya.

Kurniasih Mufidayati menjelaskan bahwa program PMT ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting, tetapi juga harus memperhatikan keamanan pangan untuk balita maupun ibu hamil.

“Kita sedang mengejar penurunan angka stunting ini, namun keamanan masyarakat tetap menjadi yang nomor satu,” katanya.

Ia menambahkan bahwa PMT harus memenuhi syarat kualitas tertentu, termasuk terbebas dari unsur zat dan bahan berbahaya. Jika makanan PMT sudah kadaluarsa, sebaiknya tidak dibagikan dan harus dimusnahkan.

Baca Juga :  Puan Maharani Dicalonkan Lagi Sebagai Ketua DPR RI oleh PDIP

Kurniasih menegaskan bahwa keamanan anak-anak Indonesia yang harus menjadi prioritas, sebab mereka adalah masa depan bangsa.

“Jangan sampai karena keteledoran ada bantuan untuk PMT menjadi kadaluarsa karena tidak dibagikan sesegera mungkin, sebab sudah menjadi hak anak-anak kita untuk mendapatkan dukungan PMT termasuk dari pemerintah,” tegasnya.

Kami dengan begitu banyak kasus yang terjadi di berbagai daerah, perlu diadakan investigasi lebih lanjut dalam kualitas produk PMT sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi dan kualitsas kesehatan masyarakat terjaga. Mari kita semua berpartisipasi aktif dalam menjaga kesehatan anak-anak Indonesia.

Berita Terkait

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan
Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial
KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha
Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis
Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi
Prabowo Tanggapi Wacana Maju Pilpres 2029: “Kalau Mengecewakan Rakyat, Saya Malu”
Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi
Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:10 WIB

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:37 WIB

Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:06 WIB

KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:44 WIB

Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:29 WIB

Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi

Berita Terbaru