JAKARTA – Tim gabungan dari TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan upaya penyelundupan manusia di perairan Selat Bali, Banyuwangi.
Operasi yang dilakukan oleh tim Second Fleet Quick Respond (SFQR) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi dan dibantu oleh Prajurit Kodim 0825/Banyuwangi ini diduga menahan kapal yang akan menuju Kepulauan Christmas, Australia.
Danlanal Banyuwangi, Letkol Laut (P) Hafidz, menjelaskan dalam konferensi pers di Mako Lanal Banyuwangi pada Sabtu (9/11/2024), bahwa pengungkapan ini bermula ketika Tim SFQR melakukan patroli laut dan melihat kapal yang berlayar tanpa lampu navigasi.
“Saat tim mendekat, kapal tersebut malah menambah kecepatan dan terus bergerak menuju Banyuwangi,” ungkap Hafidz. Melihat situasi mencurigakan, tim segera berkoordinasi dan membentuk penyekatan.
Setelah mendekati kapal, tim patroli menemukan bahwa kapal itu sudah kosong; awak kapal diduga melarikan diri dengan cara melompat ke laut.
“Kami langsung mengamankan bukti berupa dokumen kapal, satu unit ponsel, bahan makanan, bahan bakar 2.000 liter, dan GPS Tracker,” jelas Hafidz.
Di sisi lain, tim darat berhasil menangkap tiga mobil di dekat Mercusuar Bangsring, yang membawa imigran gelap tanpa sopir. Tim mengamankan 18 orang imigran ilegal, termasuk 16 pria asal Pakistan dan dua orang warga negara Indonesia dari Aceh, yang kemudian digiring ke Mako Lanal Banyuwangi untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan ke Imigrasi Jember.
Dalam penjelasannya, Letkol Hafidz menambahkan bahwa upaya ini berhasil berkat koordinasi erat antara TNI AL, Polres Banyuwangi, Kodim, Imigrasi, dan Bea Cukai setempat.
“Sinergi yang baik ini memungkinkan penanganan yang cepat dan tepat. Selanjutnya, seluruh imigran akan diserahkan kepada instansi yang berwenang,” katanya.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut adalah Dandim 0825/Banyuwangi, perwakilan Polresta Banyuwangi, Imigrasi Jember, dan Bea Cukai Banyuwangi serta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, menyatakan bahwa keberhasilan ini menjadi bukti komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dari tindak pidana, termasuk penyelundupan manusia.
“Setiap prajurit TNI AL akan terus menjaga perairan kita dari ancaman ilegal demi keamanan nasional,” tegasnya.