JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menggelar koordinasi strategis dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengelolaan data pekerja migran Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi pekerja migran ilegal yang keluar tanpa prosedur yang sesuai.
“Prioritas utama kami adalah soal data. Kami ingin memastikan bahwa seluruh pekerja migran Indonesia yang keluar dari negara ini terdata secara resmi oleh Kementerian,” ujar Karding dalam pertemuan di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024).
Karding juga menyoroti peran Kemenhub dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang pelayaran. Dengan adanya institusi pendidikan seperti politeknik perkapalan dan pelayaran yang dikelola Kemenhub, Karding melihat peluang besar untuk kolaborasi.
“Di Kemenhub ini ada 24 sekolah, termasuk politeknik perkapalan dan pelayaran. Saya rasa ini potensi luar biasa yang dapat kami sinergikan untuk mencetak tenaga kerja berkualitas,” tambahnya.
Selain itu, Karding meminta Kemenhub memperketat pengawasan terhadap arus keluar-masuk pekerja migran melalui pelabuhan dan bandara internasional. Ia berharap kementeriannya dapat diintegrasikan dalam sistem pengawasan tersebut.
“Kita masih menghadapi kesulitan mengontrol pergerakan orang di pelabuhan dan bandara. Kami berharap dapat bergabung dalam sistem pengawasan yang ada, khususnya di pelabuhan dan bandara internasional,” jelas Karding.
Menanggapi hal ini, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyambut baik usulan tersebut. Dudy menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dalam memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran Indonesia.
“Kami mendukung penuh upaya ini. Intinya adalah bagaimana kami sebagai Kementerian Perhubungan bisa memberikan perlindungan maksimal kepada para pekerja migran,” ujar Dudy.
Kolaborasi antara Kementerian P2MI dan Kemenhub ini merupakan bagian dari langkah sinergi lintas kementerian yang terus dilakukan P2MI. Tujuannya adalah untuk memastikan pekerja migran mendapatkan perlindungan optimal dari berbagai potensi risiko.