MADRID – Sekelompok pakar hukum di Spanyol menyerukan tindakan tegas terhadap Israel terkait konflik di Gaza. Pada Selasa, mereka mendesak pemerintah Spanyol untuk segera menghentikan pengiriman senjata ke Israel sebagai bentuk protes atas eskalasi perang di wilayah tersebut.
Organisasi Jurists for Palestine, yang beranggotakan para hakim, jaksa, dan pengacara Spanyol, mengajukan petisi ke parlemen dengan dukungan lebih dari 1.200 tanda tangan. Petisi tersebut menuntut pemberlakuan sanksi, termasuk penghentian ekspor senjata ke Israel.
Saat menyampaikan pernyataan di depan gedung parlemen, Pilar Barrado, seorang hakim sekaligus juru bicara organisasi itu, menegaskan bahwa kekejaman yang terjadi di Gaza sudah melampaui batas.
“Situasi ini tidak lagi bisa diterima. Kita sedang menyaksikan genosida yang nyata, dan pelanggaran terhadap hukum internasional yang mencengangkan,” ujar Barrado. dikutip Kamis, 19 Desember 2024.
“Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang. Kita tidak bisa hidup dalam dunia di mana ada pihak yang dibiarkan membantai pihak lainnya.”
Ia menekankan kewajiban pemerintah dan parlemen untuk mematuhi Pasal 93 Konstitusi Spanyol yang mengamanatkan kepatuhan terhadap perjanjian internasional.
“Kami mendesak pemerintah dan seluruh fraksi di parlemen untuk bertindak tegas. Ini saatnya memberlakukan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant,” tegasnya.
“Kami juga menyerukan kepada parlemen untuk mengesahkan kebijakan yang mendukung resolusi PBB, melindungi hak-hak pengungsi Palestina, dan memutuskan segala bentuk hubungan diplomatik, ekonomi, dan militer dengan Israel. Langkah ini diperlukan demi memastikan kehidupan di Gaza dapat dipulihkan dengan pengawasan dari PBB.”
Dukungan terhadap seruan ini datang dari aliansi Sumar yang merupakan mitra koalisi pemerintahan Spanyol, serta partai Podemos dan Esquerra Republicana de Catalunya (ERC).
Sementara itu, media El Diario melaporkan adanya izin bagi kapal Amerika Serikat yang membawa persenjataan menuju Israel untuk singgah di pelabuhan Rota, Spanyol. Namun, laporan tersebut dibantah keras oleh Pilar Alegria, juru bicara pemerintah.