Kemenparekraf Perkuat Tranformasi Digital Pelaku Parekraf Lewat Program BEDIL

Digital pelaku parekraf

RENTAK.ID – Berbagai terobosan dilakukan untuk meningkatkan pariwisata. Untuk itu, Kemenparekraf mendukung akselerasi transformasi digital pelaku parekraf di Indonesia melalui program Baparekraf Digital Innovation Lab (BEDIL).

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Jumat (14/7/2023) mengatakan program tersebut adalah upaya Kemenparekraf untuk memanfaatkan keunggulan jumlah penggunaan internet di Indonesia. Berdasarkan data dari We Are Social, pengguna internet di Indonesia telah mencapai
212,9 juta pengguna per Januari 2023, dengan tingkat penetrasi internet sebesar 77,0 persen.

Bacaan Lainnya

“Nilai ekonomi digital di Indonesia pada 2022 mencapai angka 77 miliar dolar AS. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital tertinggi di kawasan ASEAN,” kata Sandiaga.

Sandiaga menuturkan BEDIL merupakan program pendampingan dalam mendukung transformasi digital di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang mencakup pembuatan konten audio-visual untuk kanal media sosial dan pemasaran digital produk-produk kreatif yang diharapkan menjadi media baru para pelaku ekonomi kreatif untuk menjual karya mereka.

Tahun ini, BEDIL berfokus di subsektor fotografi di DPSP Borobudur dan Yogyakarta dengan tema “Fotografi dan Pengenalan NFT”.

Di mana, para peserta terpilih akan mengikuti kelas dan pendampingan selama 6 minggu secara online dan offline dengan target 50 peserta.

“Para peserta diharapkan dapat membuka kemungkinan peluang pasar dan apresiasi seni baru bagi para pegiat fotografi dalam ekosistem digital yang terus berkembang hingga saat ini,” katanya.

Sementara itu, Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf/Baparekraf, Yuana Rochma Astuti, mengungkapkan kegiatan ini dibagi menjadi empat fase. Yaitu fase sosialisasi dan pendaftaran peserta, fase kick off program BEDIL, fase inkubasi/mentoring, dan evaluasi.

“Pendaftaran peserta akan dibuka sampai 19 Juli 2023 dan program ini akan kita kick off pada 21 Juli secara hybrid,” kata Yuana. ***

Pos terkait