SUKABUMI – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini kembali beraktivitas dengan fasilitas yang layak setelah menerima bantuan mebelair dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Bantuan tersebut mencakup perlengkapan dua ruang kelas, terdiri atas 64 kursi siswa, 32 meja belajar, 2 meja dan kursi guru, 2 lemari, serta 2 papan tulis. Langkah cepat ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memastikan hak setiap anak untuk belajar di lingkungan yang aman, nyaman, dan manusiawi.
Sebelumnya, kondisi SDN 1 Cibitung sempat memprihatinkan. Puluhan siswa kelas I terpaksa belajar di lantai sejak awal tahun ajaran baru karena tidak tersedianya meja dan kursi.
“Kami tidak ingin ada satu pun anak Indonesia yang belajar tanpa fasilitas layak. Begitu laporan diterima, kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan segera dipenuhi,”ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Gogot Suharwoto, di Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Gogot menjelaskan, dukungan terhadap SDN 1 Cibitung merupakan bagian dari langkah berkelanjutan Kemendikdasmen dalam pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar. Upaya ini termasuk melalui program bantuan sarana dan prasarana prioritas bagi daerah yang masih kekurangan fasilitas pendidikan.
Kepala Sekolah SDN 1 Cibitung menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian cepat dari pemerintah.
“Alhamdulillah, kini anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran,” ujarnya.
Para guru dan orang tua siswa juga mengaku kondisi belajar kini jauh lebih baik. Anak-anak terlihat lebih disiplin dan antusias mengikuti pelajaran di kelas yang tertata rapi.
Kemendikdasmen menegaskan, kejadian di SDN 1 Cibitung menjadi pengingat pentingnya sistem deteksi dini kebutuhan sarana-prasarana pendidikan. Pemerintah akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah agar kasus serupa tidak terjadi di sekolah lain.
“Kami ingin memastikan setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, mendapat kesempatan belajar yang setara dan bermartabat. Ini bukan sekadar bantuan mebel, tetapi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan anak-anak bangsa,” tegas Gogot.
Penulis : lazir
Editor : ameri






