Kemarau Panjang, 120 Hektare Terancam Gagal Panen di Sukabumi

Pertanian mengalami kekeringan

RENTAK.ID, SUKABUMI – Kemarau panjang membuat wilayah Kota Sukabumi kekeringan. Hal ini berdampak terjadinya 120 hektare lahan pertanian terancam gagal panen.

“Akibat kekeringan ini lahan pertanian tidak bisa mendapatkan pasokan air yang mencukupi bahkan beberapa lahan sudah tidak lagi memiliki persediaan air. Sehingga tanaman yang sudah ditanam itu terancam mati sehingga berpotensi gagal panen,” kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dikutip Santu (16/9/2023).

Bacaan Lainnya

Fahmi menyebut, dari hasil pendataan sementara ada 120 hektare lahan pertanian yang berpotensi gagal panen mayoritas merupakan lahan padi. Lahan itu tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Baros, Cibeureum dan Lembursitu (Bacile).

Karena kemarau, maka satu hektare lahan itu bisa menghasilkan gabah kering giling (GKG) rata-rata tujuh ton. Maka jika gagal panen maka Kota Sukabumi akan kehilangan sebanyak 840 ton GKG.

Pemkot Sukabumi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi terus berupaya melakukan pencegahan. Guna lahan tersebut tidak gagal panen.

Selain itu, harus dilakukan pihaknya yakni dengan cara melaksanakan Solat Istisqa atau solat meminta hujan kepada Tuhan, dilakukan secara massal di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. Pada kegiatan ini tidak hanya dihadiri unsur Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Kota Sukabumi saja, tetapi diikuti oleh ribuan Muslim.

“Selain melakukan berbagai cara untuk antisipasi terjadinya gagal panen, kami pun ikhtiar dengan cara melaksanakan Solat Istisqa secara massal. Serta mengajak seluruh Muslim di Kota Sukabumi untuk mendirikan solat sunah itu baik individu maupun berjamaah,” ujarnya.

Pos terkait