JAKARTA- Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia sekaligus Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Abdul Kadir Karding, mengungkapkan bahwa kementerian yang dipimpinnya dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memiliki banyak peluang kerja sama untuk mendukung pemberdayaan pekerja migran Indonesia.
Hal ini disampaikannya seusai pertemuan dengan Ketua Baznas, Prof. KH. Noor Achmad, beserta jajaran di Kantor Baznas, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2024).
“Ada banyak titik temu antara Baznas dan kementerian kami. Kami melihat peluang kerja sama, seperti dalam bidang vokasi atau pendidikan dan pelatihan, serta program-program pemberdayaan,” ungkap Karding.
Dalam pertemuan tersebut, Karding juga membahas potensi dana zakat Baznas, yang tahun ini diperkirakan mencapai sekitar Rp31 triliun, untuk turut mendukung program pemberdayaan bagi pekerja migran Indonesia.
“Dana itu biasanya untuk pemberdayaan ekonomi dan sosial. Kami berharap sebagian anggaran itu bisa dialokasikan untuk mendukung pemberdayaan pekerja migran Indonesia,” tambahnya.
Beberapa ide kerja sama pun muncul dalam diskusi tersebut. Salah satunya adalah program bedah rumah dan pembangunan desa percontohan.
“Kami mengusulkan adanya program bedah rumah bagi keluarga pekerja migran. Selain itu, kami juga punya rencana untuk membangun kampung percontohan bekerja sama dengan Baznas, Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi, UMKM, dan BUMN. Kampung ini akan menjadi model pemberdayaan yang kami harap bisa menjadi inspirasi,” lanjut Karding.
Melalui berbagai program ini, Karding menegaskan bahwa negara harus hadir dan memberikan afirmasi nyata bagi pekerja migran Indonesia.
Ketua Baznas, Prof. KH. Noor Achmad, menyatakan bahwa Baznas mendukung penuh kerja sama ini dan berupaya mendirikan Unit Pengelola Zakat (UPZ) di negara-negara penempatan pekerja migran Indonesia.
“Baznas sempat menginisiasi ide untuk bekerja sama dengan BP2MI dalam membantu pekerja migran yang menghadapi kesulitan. Selain itu, kami juga berencana membuat UPZ di sentra-sentra pekerja migran di luar negeri, yang nantinya hasil pengelolaan zakat ini akan sepenuhnya disalurkan kembali kepada pekerja migran,” jelas Noor Achmad.
Pertemuan ini turut dihadiri Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Christina Aryani, Wakil Kepala BP2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, serta jajaran pimpinan dari Baznas dan BP2MI.