YLKI: Rencana Pemerintah Kenakan Iuran Pariwisata Merupakan Pungutan Ilegal

- Penulis

Rabu, 24 April 2024 - 20:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Dok. Angkasa Pura)

Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Dok. Angkasa Pura)

RENTAK.ID – Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengeluarkan pernyataan menohok terkait rencana pemerintah memungut iuran kepariwisataan langsung sebagai dana abadi. Tulus menyatakan rencana tersebut merupakan pungutan ilegal, atau yang kerap dikenal sebagai pungutan liar (pungli). Hal itu menurutnya berdasarkan ketentuan International Civil Aviation Organization (ICAO) yang menyatakan “no service, no charge“.

“Tidak boleh ada pungutan pada penumpang pesawat jika tidak ada layanan yang diberikan kepada mereka,” tegas Tulus dalam keterangannya, Rabu, (24/3/2024).

Baca Juga :  Benteng Amsterdam Bangunan Tua Peninggalan VOC, Pesonanya Menyentuh Dunia

Tulus Abadi juga menyoroti upaya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang mendorong penurunan harga tiket pesawat. Menurutnya, rencana ini justru akan menambah biaya tiket dengan memberlakukan tambahan biaya (surcharge) pada tiket pesawat.

“Dampaknya pasti akan terasa pada kenaikan harga tiket!” tegasnya.

Baca Juga :  4 Prajurit TNI Gugur Saat Kontak Tembak di Kabupaten Nduga Dapat KPLB

Rencana ini menjadi sorotan setelah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengundang Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan, pada Rabu, (24/4/2024). Rapat sedianya dipimpin Pelaksana Tugas Asisten Deputi Akses Permodalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Agenda rapat yang mencakup pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan menjadi sorotan karena dianggap kontroversial oleh sebagian pihak.

Berita Terkait

Megawati Umroh 2025: Mengambil Niat di Masjid Tan’im Bersama Keluarga
Kongres XVIII Muslimat NU: Tiga Program ‘Mustika’ Jadi Sorotan
Berbagai Agenda DPR Hari Ini, Dari Isu Kesehatan Hingga Keamanan Laut
Presiden Turki Erdogan Akan Kunjungi Indonesia, Bertemu Prabowo di Istana Bogor
Menaker Yassierli Dorong Mahasiswa Polteknaker Kuasai AI untuk Masa Depan Cerah
KAI Wisata Hadirkan Lawang Sewu Peace & Love February dan Kompetisi Foto Romantis di Semarang
Ikan Mati Massal di Waduk Jatiluhur Bernilai 2,2 Miliar, KKP Sudah Ingatkan Pembudidaya
[HOAKS] Tautan Pendaftaran Kartu Sembako Murah Beredar di Facebook

Berita Terkait

Selasa, 11 Februari 2025 - 14:23 WIB

Megawati Umroh 2025: Mengambil Niat di Masjid Tan’im Bersama Keluarga

Selasa, 11 Februari 2025 - 11:53 WIB

Kongres XVIII Muslimat NU: Tiga Program ‘Mustika’ Jadi Sorotan

Selasa, 11 Februari 2025 - 09:53 WIB

Berbagai Agenda DPR Hari Ini, Dari Isu Kesehatan Hingga Keamanan Laut

Selasa, 11 Februari 2025 - 02:27 WIB

Presiden Turki Erdogan Akan Kunjungi Indonesia, Bertemu Prabowo di Istana Bogor

Senin, 10 Februari 2025 - 18:46 WIB

Menaker Yassierli Dorong Mahasiswa Polteknaker Kuasai AI untuk Masa Depan Cerah

Berita Terbaru