JAKARTA, RENTAK.ID – Dalam sebuah langkah monumental untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan nasional, Perum BULOG telah menjalin kemitraan strategis dengan PT Pupuk Indonesia, Selasa 9 uli 2024.
Penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlangsung di Kantor BULOG menjadi tonggak penting dalam upaya menggalang sinergi antara sektor BUMN dan swasta untuk membentuk ekosistem budidaya pertanian yang ideal.
Slogan “Mengantarkan Kebaikan” yang diusung oleh Perum BULOG tidak hanya sekadar wacana, melainkan komitmen nyata untuk menciptakan transformasi dalam sektor pertanian. Melalui Program Mitra Tani, BULOG telah berhasil menggandeng berbagai pihak termasuk mitra budidaya di seluruh penjuru tanah air, membangun fondasi kuat untuk mendukung visi Program MAKMUR Kementerian BUMN.
Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi, menegaskan bahwa kesuksesan program ini bergantung pada dua hal krusial: pertama, memahami secara mendalam biaya produksi para petani; kedua, memastikan keuntungan yang adil dan pasokan yang berkelanjutan bagi para petani. Kolaborasi dengan PT Pupuk Indonesia menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut, dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan keberlanjutan lahan pertanian.
Rahmad Pribadi, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, menyatakan optimisme atas potensi besar yang dimiliki oleh Program MAKMUR.
“Dengan binaan lebih dari 100.000 hektar lahan padi, kami yakin bahwa kerjasama ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap produktivitas nasional,” ungkapnya dalam acara penandatanganan tersebut dikutip, Rabu 10 Januari 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyoroti pentingnya kerjasama ini dalam mengoptimalkan hasil produksi pertanian demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. “Semakin banyak lahan binaan dari Program Makmur, Perum BULOG diharapkan dapat memberikan dukungan maksimal sebagai offtaker hasil pertanian,” ujarnya.
Nota Kesepahaman antara Perum BULOG dan PT Pupuk Indonesia bukan hanya tentang optimalisasi produktivitas pertanian, tetapi juga menandai komitmen mereka untuk mendukung seluruh rantai nilai pertanian. Langkah ini mencakup pembiayaan usaha tani, penyediaan input pertanian, pendampingan teknis, hingga asuransi gagal panen dan offtake hasil budidaya.
Dengan demikian, kerjasama ini tidak hanya berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pembentukan ekosistem budidaya pertanian yang ideal. Transformasi ini menandai komitmen bersama dalam mewujudkan visi pemerintah untuk memajukan sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian nasional. ***