Rp 250-300 Juta SMAN 20 Kota Bekasi Bertahun-tahun Bayar Sewa, Siswa: Pak Gubernur Kami Butuh Gedung Baru

Siswa-siswi SMA Negeri 20 saat menyampaikan harapan akan Gedung Baru terhadap awak media

RENTAK.DI BEKASI – Pendidikan merupakan pilar penting bagi peradaban bangsa. Maju mundurnya suatu Bangsa bisa ditentukan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia disertai sarana dan prasarana.

Namun ada cerita menarik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 20 yang berlokasi di Jl. Swadaya Kp. Ceger No.42 RT.11/RW.02 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi dimana berdiri diatas tanah Yayasan dan bertahun-tahun mesti membayar uang sewa yang tidak sedikit nominalnya. Diketahui, Kepala Sekolah SMAN 20 Kota Bekasi, H. Dadan Sujana Ahmady, S.Pd, M.MPd yang informasinya juga merangkap sebagai Plt. Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Kota Bekasi.

Bacaan Lainnya

Alfian, salah seorang Siswa Kelas 11 SMA Negeri 20 Kota Bekasi bersama para teman-teman menyuarakan aspirasi untuk mendapatkan Gedung baru dengan fasilitas sarana dan prasarana yang layak.

“Kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kami berharap dibangunin Gedung baru dengan saran dan prasarana yang layak agar kami nyaman menempuh pendidikan,” ujar Alfian saat ditemui di Sekolah SMAN 20, Jumat (21/7/2023) kemarin.

Terpisah, menyikapi hal tersebut Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata mengungkapkan, kemarin kami dari Dewan Pendidikan Kota Bekasi melakukan monitoring mulai dari Pra pendaftaran siswa baru, pelaksanaan PPDB Online sampai dengan masa MPLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah).

“Saat melakukan hal tersebut, kita mendapatkan temuan di SMA Negeri 20 Kota Bekasi yang ternyata statusnya masih sewa. Berdirinya sejak 2016 kemudian disewanya sejak Tahun 2016. Semenjak kewenangan diambil alih oleh Provinsi SMA, maka mereka menyewa di Yayasan. Kami melihat langsung kesana, masuk kedalam kelas-kelasnya, berkomunikasi dengan para siswa hingga Guru-guru. Memang para Guru tidak banyak berkomentar tetapi Siswa banyak yang menyampaikan aspirasinya kepada kami, diantaranya mereka menuntut agar Sekolah ini mendapat gedung baru yang layak dan juga memperbaiki fasilitas sarana dan prasarana yang ada,” ungkap Ariyanto Hendrata.

Kita melihat, sambung Ariyanto, saat dilokasi dimana lapangan yang seharusnya menjadi fasilitas olahraga pun aktifitas sekolah namun ini malah menjadi parkiran kendaraan.

“Yang kita khawatirkan bagaimana nasib para siswa seandainya nanti penegakan regulasi Permendikbud Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian Sekolah Pasal 15 ayat 1 bahwa Satuan Pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan pendirian dilakukan penutupan Sekolahnya. Ini yang kami sebagai Dewan Pendidikan Kota Bekasi khawatirkan apabila sekolah terancam ditutup itukan nantinya akan sangat merugikan para siswa-siswi yang notabene merupakan warga Kota Bekasi,” tegas Ariyanto.

Mantan Anggota DPRD Kota Bekasi yang maju kembali di Pileg 2024 nanti ini menyampaikan harapannya agar Gubenur Jawa Barat, Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk segera melihat kelokasi dan kemudian peduli terhadap permasalahan ini.

“Informasi yang kami dapat ternyata Anggaran sewa gedung itu diambil dari Bantuan Operasional (BOP). Harusnya BOP itu khusus Operasional dan biaya sewa harusnya diluar dari itu, dikhususkan yang kita khawatirkan menjadi beban orang tua murid. Apalagi kata-katanya dari tahun ke tahun biaya sewa selalu naik, totalnya itu dari Rp 250 sampai Rp 300 Jutaan. Apalagi didalam Sekolah itu sendiri masih ada Sekolah SMP Swasta yang saat proses belajar-mengajar secara psikologis akan menggangu. Apalagi ada dua sif di Sekolah itu, dimana ada yang masuk Pagi ada yang masuk siang. Sif pagi ada 8 Rombel sif siang 12 Rombel, jadi total ada 20 Rombel. Saat kami berkomunikasi dengan KCD Jabar, ternyata ada 3 Sekolah yang masih sewa, seperti SMAN 20, SMAN 21 dan SMK Negeri 13, ini mau sampai kapan? Kita berharap ada solusi dari Provinsi Jabar karena ini menyangkut warga Kota Bekasi,” ungkapnya.

Karena ini kewenangan Provinsi Jawa Barat, sambung Ariyanto, kita berharap harus segera disiapkan Gedung baru yang layak, refesentatif, apalagi kita lihat Provinsi Jawa Barat banyak memberikan bangunan-bangunan yang besar tapi setidaknya perhatikanlah Dunia Pendidikan.

“Kota Bekasi ini wajahnya Jawa Barat yang ada dipinggir Jawa Barat yang menuju Ibu Kota bahkan menjadi Kota penyanggah DKI Jakarta. Jadi menurut saya sangat tidak elok kalau masih ada Sekolah yang seperti itu. Saya juga berharap kepada pihak Sekolah, khususnya Kepala Sekolah harusnya punya inisiatif dan inovatif untuk bisa terus memperjuangkan sekolahnya itu mendapatkan Gedung jangan berpaku, berdiam di zona aman yang akhirnya mengorbankan para siswa,” imbuh Aryanto mengakhiri. (YD)

Pos terkait