MALAM itu, hujan rintik-rintik membasahi jalanan Jakarta. Rina baru saja pulang kerja lembur dan berdiri di tepi jalan, menunggu angkot yang menuju rumahnya di daerah Pondok Gede.
Malam Jumat yang dingin membuat suasana semakin sepi.
Ketika sebuah angkot berwarna biru berhenti di depannya, ia langsung naik. Di dalam, hanya ada dua orang penumpang lain—seorang ibu tua yang duduk di pojok belakang dan seorang pria berkemeja lusuh yang menatap kosong ke luar jendela.
Rina duduk di dekat pintu, merasa sedikit tidak nyaman dengan keheningan di dalam angkot. Sopirnya tampak tua, wajahnya kaku, dan tatapannya lurus ke depan tanpa ekspresi.
Saat angkot melintasi depan Mall Klender, hawa dingin tiba-tiba menyelimuti ruangan. Rina merapatkan jaketnya, tapi rasa dingin itu terasa berbeda—menusuk hingga ke tulang. Sekilas, ia melihat ke jendela dan mendapati bayangan hitam besar berdiri di lantai atas mall yang gelap. Ia menelan ludah, mencoba mengabaikan perasaan tak enak yang mulai merayap.
Tak lama kemudian, ibu tua di pojok belakang berbisik pelan, “Dek, mau turun di mana?”
Rina menoleh dan tersenyum kecil. “Di perempatan sebelum jembatan, Bu.”
Si ibu mengangguk, tapi pandangannya tetap aneh. Saat Rina melirik ke arah pria di sebelahnya, dadanya terasa sesak. Wajah pria itu kini terlihat pucat pasi, dengan mata cekung dan kulit yang seperti terbakar. Rina ingin berteriak, tapi suaranya tertahan.
Tiba-tiba, angkot berhenti mendadak di dekat lampu merah. Rina langsung turun dengan gemetar, tanpa sempat membayar ongkos. Saat ia menoleh ke belakang, angkot itu masih di tempatnya. Tapi sesuatu membuat darahnya berdesir—di dalam angkot, tak ada siapa-siapa.
Sopir, ibu tua, pria berkemeja lusuh—semuanya hilang.
Saat ia terpaku dalam ketakutan, seorang ojek online yang kebetulan lewat menepuk bahunya. “Mbak kenapa? Kok pucat?”
Rina menunjuk angkot yang baru saja dinaikinya. Tapi sang ojek hanya menatapnya bingung. “Angkot mana, Mbak? Dari tadi di sini kosong…”
Jantung Rina seakan berhenti berdetak. Malam itu, ia naik angkot hantu. Angkot yang konon selalu muncul di malam Jumat, membawa arwah para korban Mall Klender yang masih mencari jalan pulang. ***
Penulis : regardo
Editor : regardo






