Ketua APTRINDO Ungkap Penyebab Ban dan Velg Rusak di Tol Cipali

- Penulis

Minggu, 2 Februari 2025 - 22:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Truk pecah ban di jalan  bebas hambatan (ilus.ai)

Truk pecah ban di jalan bebas hambatan (ilus.ai)

JAKARTA -Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan video amatir yang menunjukkan banyak kendaraan pribadi dan niaga mengalami pecah ban serta kerusakan velg di Tol Cipali.

Fenomena ini memicu berbagai spekulasi dari netizen, termasuk perdebatan mengenai kemungkinan pengajuan ganti rugi kepada pengelola tol.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jawa Tengah & D.I. Yogyakarta, Bambang Widjanarko, menegaskan bahwa tidak ada satu pun produsen ban yang secara khusus mendesain produknya agar tahan terhadap benturan keras (impact resistance).

“Ban yang ada di pasaran hanya dirancang untuk keawetan jangka panjang (wear resistance) serta ketahanan terhadap tusukan dan goresan (cut and tear resistance). Namun, secara prinsip fisika, karet sebagai bahan dasar ban pasti kalah kuat dibanding besi atau batu,” jelas Bambang, Minggu (2/2/2025).

Baca Juga :  Belajar Dari Kasus Kecelakan dan Meledak di Malaysia, Hati-hati Berkendara Dengan EV (Mobil Listrik)

Ia juga menegaskan bahwa semua jenis ban, termasuk yang digunakan untuk keperluan militer, tetap berisiko mengalami kerusakan jika menghantam benda keras seperti batu, besi, atau trotoar dengan kecepatan tinggi.

Bambang menambahkan bahwa sebelum adanya Tol Trans Jawa, kasus pecah ban dan kerusakan velg pada musim hujan lebih sering terjadi. Namun, dengan infrastruktur yang lebih baik, insiden semacam ini justru berkurang drastis.

“Dulu, setiap musim hujan, penjualan ban dan velg meningkat karena banyak kendaraan yang mengalami aquaplaning atau benturan dengan lubang jalan. Kini, dengan adanya tol, risiko tersebut lebih terkendali,” ujarnya.

Baca Juga :  Apresiasi Para Konsumen Loyal, Isuzu Gelar Kontes Modifikasi Truk dan Pick Up

Ia juga menjelaskan istilah teknis terkait insiden pecah ban akibat benturan, seperti impact burst (kerusakan akibat benturan keras), cut burst (kerusakan akibat terpotong benda tajam), dan run flat (kehabisan udara).

Menurutnya, pengemudi perlu memahami perbedaan antara menghantam dan melindas lubang.

“Menghantam terjadi saat pengemudi tidak menyadari keberadaan lubang dan melaju dengan kecepatan tinggi, sementara melindas berarti melewati lubang dengan kecepatan yang terkendali. Jika sudah mengetahui kondisi jalan rusak, pengemudi seharusnya otomatis menurunkan kecepatan,” pungkas Bambang.

Dengan adanya edukasi ini, diharapkan pengemudi lebih berhati-hati saat melintas di jalan tol maupun jalan biasa, terutama di musim hujan yang rawan terjadi genangan dan lubang tersembunyi. ***

 

Penulis : rizal

Editor : ameri

Berita Terkait

Diskusi PKB: Pengembangan Industri Mobil Listrik dan Baterai EV Nasional untuk Masa Depan Indonesia
Belajar Dari Kasus Kecelakan dan Meledak di Malaysia, Hati-hati Berkendara Dengan EV (Mobil Listrik)
Memperbanyak Angkutan Permukiman di Jabodetabek, penggunaan angkutan umum ditarget Capai 60 persen di tahun 2029
Apresiasi Para Konsumen Loyal, Isuzu Gelar Kontes Modifikasi Truk dan Pick Up
Peminat Ramai, PLN Perbanyak Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik
Motor Listrik E-Max Tembus Jarak Terjauh Sekali Pengisian Daya 280 km, Selis Cetak Rekor MURI di PRJ
Sudah Bisa Dipesan, Selis Bawa Motor Listrik Powerfull 7.200 Watt dengan Teknologi Pendinginandi PRJ 2023
Viral, Emak-Emak Nonton Balap Motor Terlalu Dekat Perlintasan, Netizen: Dikira Nonton Layar Tancap!

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:00 WIB

Diskusi PKB: Pengembangan Industri Mobil Listrik dan Baterai EV Nasional untuk Masa Depan Indonesia

Minggu, 2 Februari 2025 - 22:10 WIB

Ketua APTRINDO Ungkap Penyebab Ban dan Velg Rusak di Tol Cipali

Senin, 15 April 2024 - 03:00 WIB

Belajar Dari Kasus Kecelakan dan Meledak di Malaysia, Hati-hati Berkendara Dengan EV (Mobil Listrik)

Minggu, 28 Januari 2024 - 11:08 WIB

Memperbanyak Angkutan Permukiman di Jabodetabek, penggunaan angkutan umum ditarget Capai 60 persen di tahun 2029

Kamis, 17 Agustus 2023 - 21:10 WIB

Apresiasi Para Konsumen Loyal, Isuzu Gelar Kontes Modifikasi Truk dan Pick Up

Berita Terbaru