Kebakaran Los Angeles Menjadi Bencana Termahal di AS, Korban dan Kerusakan Terus Bertambah

- Penulis

Senin, 13 Januari 2025 - 20:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebakaran Melanda Los Angeles Sejak Rabu, 8/1/2025 Menyebar dengan Cepat. Telah Menelan Sejumlah Korban Jiwa dan Menghanguskan Fasilitas Bangunan

Kebakaran Melanda Los Angeles Sejak Rabu, 8/1/2025 Menyebar dengan Cepat. Telah Menelan Sejumlah Korban Jiwa dan Menghanguskan Fasilitas Bangunan

LOS ANGELES – Kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat, terus meluas dan menjadi salah satu bencana paling mahal dalam sejarah negara tersebut. Hingga Minggu (11/1) sore waktu setempat, jumlah korban jiwa tercatat mencapai 24 orang, sementara sekitar 9.000 bangunan hancur atau mengalami kerusakan parah.

Meskipun penyebab pasti kebakaran belum diumumkan secara resmi, sejumlah pakar telah mengidentifikasi beberapa faktor utama yang dianggap memperburuk bencana ini.

1. Angin Santa Ana: Faktor Percepat Api

Api yang mulai berkobar pada Selasa (7/1) dengan cepat menyebar dalam waktu singkat, terutama karena hembusan Angin Santa Ana yang mencapai kecepatan hingga 160 km/jam.

“Angin Santa Ana memperparah situasi dengan membawa udara kering dari pedalaman, yang membuat vegetasi semakin mudah terbakar,” ungkap laporan dari Live Science. Fenomena ini terjadi akibat tekanan tinggi di wilayah Great Basin yang memaksa udara bergerak cepat melalui pegunungan menuju California Selatan.

Baca Juga :  Warga Tidak Gentar Hujan Sambut Ganjar Pranowo Menginap di Rumah Warga

2. Krisis Iklim Memperparah Situasi

Perubahan iklim juga dianggap sebagai penyebab utama kebakaran ini semakin tidak terkendali. Stefan Doerr, Direktur Pusat Penelitian Kebakaran Liar di Universitas Swansea, menyatakan bahwa peningkatan suhu global telah memperpanjang musim kebakaran di wilayah California.

“Musim kebakaran di California kini berlangsung lebih lama dibandingkan beberapa dekade sebelumnya. Ini adalah dampak nyata dari krisis iklim,” kata Doerr kepada Anadolu Agency. Ia juga menambahkan bahwa vegetasi kering, tanah gersang, dan kelembapan rendah adalah kombinasi berbahaya yang memicu bencana besar.

3. Kesulitan dalam Pemadaman Api

Upaya memadamkan kebakaran menghadapi banyak tantangan, salah satunya adalah minimnya pasokan air. Waduk Santa Ynez, yang biasanya mampu menampung hingga 117 juta galon air, telah ditutup sejak awal 2024. Akibatnya, banyak hidran di area Palisades yang mengering.

“Saat kami mencoba mengisi ulang kendaraan pemadam, tekanan hidran tiba-tiba hilang,” ungkap salah satu petugas pemadam kebakaran.

Baca Juga :  Megawati Sambut Kehadiran Ibu Negara Korsel di Istana Batu Tulis Bogor

Selain itu, helikopter pemadam tidak dapat beroperasi akibat angin kencang yang membahayakan penerbangan. “Bahkan jika hidran berfungsi penuh, skala kebakaran ini terlalu besar untuk ditangani dengan mudah,” ujar seorang ahli kebakaran.

Berdasarkan estimasi awal, kebakaran ini diperkirakan menjadi bencana paling mahal dalam sejarah AS, dengan kerusakan fisik dan biaya penanganan yang sangat tinggi.

“Kami belum pernah menghadapi kebakaran sebesar ini sebelumnya,” kata seorang analis bencana.

Hingga kini, pemerintah setempat terus mengerahkan segala sumber daya untuk mengatasi situasi. “Kami bekerja keras untuk melawan api dan mencegah kerusakan yang lebih luas,” ujar salah satu anggota tim penyelamat.

Dengan kondisi yang masih belum terkendali, kebakaran ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi perubahan iklim dan manajemen risiko bencana yang lebih baik.(***)

Berita Terkait

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan
Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial
KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha
Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis
Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi
Prabowo Tanggapi Wacana Maju Pilpres 2029: “Kalau Mengecewakan Rakyat, Saya Malu”
Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi
Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:10 WIB

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:37 WIB

Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:06 WIB

KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:44 WIB

Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:29 WIB

Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi

Berita Terbaru