BKKBN NTB Tingkatkan Kompetensi Pengasuh PAUD dan TPA untuk Cegah Kekerasan Anak

- Penulis

Senin, 8 September 2025 - 09:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Giat Tamasya di Kerabat Series 3 (dok. rentak.id)

Giat Tamasya di Kerabat Series 3 (dok. rentak.id)

JAKARTA – Kekerasan yang kerap disaksikan atau dialami anak-anak dapat memengaruhi pertumbuhan psikologis mereka.

Untuk mencegah hal tersebut, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN berkomitmen memastikan para pengasuh di Tempat Penitipan Anak (TPA), PAUD, TK, dan Raudatul Athfal memiliki kesabaran tanpa batas serta kompetensi yang memadai dalam pengasuhan.

Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Lalu Makripuddin, menekankan pentingnya pengasuhan yang tepat saat membuka kegiatan “Tamasya di Kerabat Series 3”, yang digelar secara daring dari Mataram, belum lama ini. Kegiatan ini mengusung tema “Pertolongan Pertama pada Anak: Langkah Cepat Saat Darurat” dan bertujuan meningkatkan keterampilan pengasuh dalam memberikan respons cepat dan tepat ketika anak menghadapi situasi darurat.

“Kekerasan terhadap anak bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan psikologis mereka. Karena itu, pengasuh harus memiliki kompetensi yang baik dalam merespons keadaan darurat, agar anak tidak menderita terlalu lama,” ujar Lalu Makripuddin, Minggu (7/9/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Makripuddin juga berbagi pengalaman pribadinya. Ia menceritakan saat anaknya tersiram air panas dan ia tidak tahu cara memberikan pertolongan pertama yang benar. Kisah ini, katanya, menjadi pelajaran berharga akan pentingnya pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama.

“Saya sendiri pernah mengalaminya. Anak saya tersiram air panas, dan saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dari pengalaman ini, saya sadar betapa pentingnya pengetahuan pertolongan pertama bagi orang tua maupun pengasuh,” ungkapnya.

Menurutnya, keterampilan dasar dalam menangani kondisi darurat akan sangat membantu meminimalkan risiko yang dialami anak serta mendukung tumbuh kembang mereka.

Sebagai narasumber utama, dr. Kadek Apik Lestari, M.Biomed, Sp.A, Subsp.ETIA(K), yang juga Kepala Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Provinsi NTB, memaparkan berbagai teknik penanganan darurat.

Materi yang disampaikan meliputi:

Bantuan hidup dasar,

Penanganan trauma,

Cara mengatasi anak tersedak,

Pertolongan pada kasus tenggelam,

Penanganan demam tinggi dan kejang.

“Pengetahuan ini penting agar pengasuh dapat bertindak cepat dan tepat, karena setiap detik sangat berharga dalam kondisi darurat,” jelas dr. Kadek.

Sementara itu, Wahyu Hidayat Yusuf, Ketua Tim Kerja Balnak BKKBN NTB, menegaskan bahwa anak adalah anugerah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

“Melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), kami ingin menciptakan lingkungan pengasuhan yang aman dan penuh kasih sayang. Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa yang harus kita persiapkan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Dengan semakin banyaknya TPA dan PAUD yang menjadi bagian dari program “Tamasya,” BKKBN NTB berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang tua ketika menitipkan anak-anak mereka.

Program ini juga menjadi langkah nyata dalam membangun kualitas pengasuhan yang lebih baik sekaligus menekan angka kekerasan terhadap anak di Nusa Tenggara Barat.

Penulis : lazir

Editor : ameri

Berita Terkait

Sjafrie Sjamsoeddin Tekankan Penguatan Koordinasi Usai Jabat Menko Polkam Ad Interim
Komite III DPD RI Dorong Penguatan Rehabilitasi Korban Narkotika Bersama BNN
Sertijab P2MI: Mukhtarudin Janji Perkuat Tata Kelola Perlindungan Pekerja Migran
Menteri ATR/BPN Nusron Laporkan 98% Target Pendaftaran Tanah Hampir Tuntas ke DPR
Skandal BOTI PGLII Masuki Babak Baru: Fakta Dielak, Data Ditolak, Pemimpin Gereja Dikhianati
Daniel Johan Kecam Menteri Kehutanan atas Foto Bersama Mantan Tersangka Pembalakan Liar
Menag Nasaruddin Umar Jenguk Korban Robohnya Majelis Taklim di Bogor, Salurkan Bantuan Rp150 Juta
Menteri P2MI Sidak BP3MI Jateng, Minta Birokrasi Layanan Pekerja Migran Dipangkas

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 12:51 WIB

Sjafrie Sjamsoeddin Tekankan Penguatan Koordinasi Usai Jabat Menko Polkam Ad Interim

Rabu, 10 September 2025 - 08:12 WIB

Sertijab P2MI: Mukhtarudin Janji Perkuat Tata Kelola Perlindungan Pekerja Migran

Selasa, 9 September 2025 - 11:32 WIB

Menteri ATR/BPN Nusron Laporkan 98% Target Pendaftaran Tanah Hampir Tuntas ke DPR

Senin, 8 September 2025 - 19:55 WIB

Skandal BOTI PGLII Masuki Babak Baru: Fakta Dielak, Data Ditolak, Pemimpin Gereja Dikhianati

Senin, 8 September 2025 - 09:42 WIB

BKKBN NTB Tingkatkan Kompetensi Pengasuh PAUD dan TPA untuk Cegah Kekerasan Anak

Berita Terbaru