JAKARTA – Kekerasan yang kerap disaksikan atau dialami anak-anak dapat memengaruhi pertumbuhan psikologis mereka.
Untuk mencegah hal tersebut, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN berkomitmen memastikan para pengasuh di Tempat Penitipan Anak (TPA), PAUD, TK, dan Raudatul Athfal memiliki kesabaran tanpa batas serta kompetensi yang memadai dalam pengasuhan.
Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Lalu Makripuddin, menekankan pentingnya pengasuhan yang tepat saat membuka kegiatan “Tamasya di Kerabat Series 3”, yang digelar secara daring dari Mataram, belum lama ini. Kegiatan ini mengusung tema “Pertolongan Pertama pada Anak: Langkah Cepat Saat Darurat” dan bertujuan meningkatkan keterampilan pengasuh dalam memberikan respons cepat dan tepat ketika anak menghadapi situasi darurat.
“Kekerasan terhadap anak bisa berdampak buruk bagi pertumbuhan psikologis mereka. Karena itu, pengasuh harus memiliki kompetensi yang baik dalam merespons keadaan darurat, agar anak tidak menderita terlalu lama,” ujar Lalu Makripuddin, Minggu (7/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Makripuddin juga berbagi pengalaman pribadinya. Ia menceritakan saat anaknya tersiram air panas dan ia tidak tahu cara memberikan pertolongan pertama yang benar. Kisah ini, katanya, menjadi pelajaran berharga akan pentingnya pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama.
“Saya sendiri pernah mengalaminya. Anak saya tersiram air panas, dan saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dari pengalaman ini, saya sadar betapa pentingnya pengetahuan pertolongan pertama bagi orang tua maupun pengasuh,” ungkapnya.
Menurutnya, keterampilan dasar dalam menangani kondisi darurat akan sangat membantu meminimalkan risiko yang dialami anak serta mendukung tumbuh kembang mereka.
Sebagai narasumber utama, dr. Kadek Apik Lestari, M.Biomed, Sp.A, Subsp.ETIA(K), yang juga Kepala Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Provinsi NTB, memaparkan berbagai teknik penanganan darurat.
Materi yang disampaikan meliputi:
Bantuan hidup dasar,
Penanganan trauma,
Cara mengatasi anak tersedak,
Pertolongan pada kasus tenggelam,
Penanganan demam tinggi dan kejang.
“Pengetahuan ini penting agar pengasuh dapat bertindak cepat dan tepat, karena setiap detik sangat berharga dalam kondisi darurat,” jelas dr. Kadek.
Sementara itu, Wahyu Hidayat Yusuf, Ketua Tim Kerja Balnak BKKBN NTB, menegaskan bahwa anak adalah anugerah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
“Melalui program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), kami ingin menciptakan lingkungan pengasuhan yang aman dan penuh kasih sayang. Anak-anak ini adalah generasi penerus bangsa yang harus kita persiapkan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Dengan semakin banyaknya TPA dan PAUD yang menjadi bagian dari program “Tamasya,” BKKBN NTB berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang tua ketika menitipkan anak-anak mereka.
Program ini juga menjadi langkah nyata dalam membangun kualitas pengasuhan yang lebih baik sekaligus menekan angka kekerasan terhadap anak di Nusa Tenggara Barat.
Penulis : lazir
Editor : ameri