Wabah Misterius di Kongo Tewaskan 143 Orang, Arzeti Desak Pemerintah Perketat Akses Masuk

- Penulis

Rabu, 11 Desember 2024 - 13:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arzeti Bilbina. (dok. pribadi)

Arzeti Bilbina. (dok. pribadi)

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, mendesak pemerintah untuk segera memperketat akses masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) asal Afrika, khususnya dari Kongo. Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran wabah penyakit misterius yang telah menelan korban jiwa di negara tersebut.

“Saya minta Pemerintah segera memperketat akses masuk WNA, khususnya dari Kongo, Afrika. Baik itu melalui jalur darat, udara, maupun laut. Kita tidak boleh kecolongan, penyakit misterius dari Kongo tidak boleh sampai masuk ke Indonesia,” tegas Arzeti saat ditemui di Jakarta Rabu (11/12/2024).

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta kebijakan serupa diterapkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang hendak bepergian ke Kongo dan negara Afrika lainnya.

“Izin kunjungan atau wisata ke Kongo harus diperketat. Bukan hanya itu, seluruh perjalanan ke Afrika juga harus diawasi lebih ketat. Mitigasi sudah seharusnya berjalan dengan baik, namun pencegahan harus menjadi prioritas utama,” jelas Arzeti.

Baca Juga :  Membaca Prediksi Perekonomian Indonesia di Awal 2024: Antisipasi Pemilu dan El Nino

Ia mengingatkan bahwa Indonesia memiliki pengalaman berharga dalam menghadapi pandemi Covid-19 antara tahun 2019-2022. Menurutnya, pengalaman tersebut seharusnya menjadi modal kuat untuk menghadapi potensi wabah baru.

“Pengalaman kita saat menghadapi badai Covid-19 itu adalah pelajaran berharga. Langkah penanganan cepat harus bisa dioptimalkan, apalagi jika ancaman datang dari wabah misterius seperti yang terjadi di Kongo,” ujarnya.

Wabah Misterius Renggut Nyawa 143 Orang

Dilaporkan, dalam dua minggu terakhir, wabah penyakit menyerupai flu telah menelan korban jiwa setidaknya 143 orang di barat daya Kongo. Pihak berwenang mencatat kematian terjadi antara 10-25 November di zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango.

Baca Juga :  Datangi Nias, Sekjen PDIP Gelar Konsolidasi 3 Pilar Partai

Menteri Kesehatan Provinsi Kwango, Apollinaire Yumba, menjelaskan bahwa para korban mengalami gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, batuk, dan anemia.

“Kami sedang menunggu hasil investigasi. Tim epidemiologi diharapkan segera tiba di lokasi untuk mengambil sampel dan mengidentifikasi penyakit ini,” ujar Apollinaire.

Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi Kwango, Rémy Saki, mengungkapkan bahwa jumlah kematian berkisar antara 67 hingga 143 orang.

“Kami sedang berusaha keras mengendalikan situasi ini dan memastikan penyebaran penyakit bisa dicegah secepat mungkin,” kata Rémy kepada Associated Press.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga melaporkan bahwa Kongo tengah menghadapi wabah cacar air yang parah. Lebih dari 47.000 kasus yang dicurigai tercatat dan lebih dari 1.000 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit tersebut. ***

Berita Terkait

Jalan Raya Parung-Kemang Bogor Memprihatinkan, Banyak Lubang dan Minim Penerangan, Rawan Kecelakaan
Megawati Soekarnoputri Umrah Bersama Keluarga, Akhiri dengan Tahalul di Mekkah
Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Wajib Lapor Harta ke KPK
Layanan KA PSO KAI Meningkat, Terlayani Lebih dari 1,4 Juta Penumpang di Januari 2025
Pemerintah Mulai Bongkar Pagar Laut di Bekasi, PT. TRPN Dikenakan Sanksi
BPJPH Soroti Pungutan Liar dalam Sertifikasi Halal, Puluhan Ribu Warteg Dapat Kemudahan
Megawati Umroh 2025: Mengambil Niat di Masjid Tan’im Bersama Keluarga
Kongres XVIII Muslimat NU: Tiga Program ‘Mustika’ Jadi Sorotan

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 01:44 WIB

Jalan Raya Parung-Kemang Bogor Memprihatinkan, Banyak Lubang dan Minim Penerangan, Rawan Kecelakaan

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:12 WIB

Megawati Soekarnoputri Umrah Bersama Keluarga, Akhiri dengan Tahalul di Mekkah

Selasa, 11 Februari 2025 - 19:54 WIB

Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Wajib Lapor Harta ke KPK

Selasa, 11 Februari 2025 - 18:11 WIB

Pemerintah Mulai Bongkar Pagar Laut di Bekasi, PT. TRPN Dikenakan Sanksi

Selasa, 11 Februari 2025 - 16:20 WIB

BPJPH Soroti Pungutan Liar dalam Sertifikasi Halal, Puluhan Ribu Warteg Dapat Kemudahan

Berita Terbaru