RENTAK.ID – Camping di Kuala Paret, Aceh Tamiang, bertemu harimau baus saat malam hari. Sebuah perjalanan penuh tantangan, asyik dan mendebarkan.
Menikmati perjalanan ke tempat wisata memberikan rasa pengalaman yang tak terlupakan. Terlebih bila saat tiba di tempat wisata tujuannya telihat pemandangan yang indah serta menabjubkan.
Melewati berbagai jalanan bebatuan, dengan pemandangan hutan yang terkadang mencekam. Jauh dari pemukiman serta juga masih terdapat hewan binatang buas.
Walaupun menjelajahi tempat wisata yang jauh dengan ekspetasi yang luar biasa menggunakan kendaraan, hal apapun bisa saja terjadi.
Seperti saat mengunjungi wisata alam Kuala Parek atau Kuala Paret di Aceh Tamiang. Wisata ini berupa aliran air sungai dari alam yang mengalir ke desa-desa yang ada di Aceh Tamiang hingga bermuara di laut kabupaten tersebut.
Perjalanan dimulai dari pemukiman, pasar hingga kebun warga juga terdapat kebun sawit perusahaan. Jalan yang tidak rata, menanjak, menurun serta bebatuan menjadi rintangan tersendiri untuk dapat menujunya.
Ya itulah yang kami rasakan saat mengunjungi tempat wisata yang sempat hitz beberapa tahun terakhir.
Kami yang mencoba menginap, pada malam harinya terdengar suara harimau diantara suara desiran air sungai yang mengalir.
Beruntung jarak kami menginap jauh dari suara tersebut. Kami mendirikan tenda di area parkir kendaraan. Ya memang di bawah tebing atau bibir aliran air dilarang untuk beraktifitas alias lebih harus waspada, karena air banjir bandang bisa kapan saja terjadi.
Kami yang masih menikmati malam di antar kebun sawit dan tidak adanya sinyal handphone mencoba mencari kegiatan, mulai dari bercerita, membakar makanan seperti ayam untuk makan malam.
Di antara saupan gemericik api unggun yang kami bakar juga ditengah desiran air mengalir terdengar auman yang bergema dari kejauhan, sekilas yang mendengar itu, langsung merinding dan terdiam.
Selang beberapa lama setelah obrolan malam sepi dan asiknya makan malam sederhana, kami pun melupakan auman mencekam itu. Namun, pada pagi harinya kami menemukan jejak kaki harimau yang terbilang cukup besar di pasir dekat bibir aliran air sungai Kuala Paret tersebut.
“Nah ini yang tadi malam rupanya,” sahut teman sambil menunjukkan bekas kaki yang tampak membulat seperti milik sejenis kucing tersebut.
Ukurannya juga terbilang cukup besar, ada beberapa yang telihat di atas pasir yang masih ada di beberapa titik pada areal tempat wisatawan biasanya berfoto.
Ya itulah pengalaman yang luat biasa saat berwisata di antara kebun dan hutan asli.
Ya… Provinsi Aceh memang menyimpan berbagai destinasi wisata mempesona sehingga tempat ini sering menjadi tujuan wisata bagi pelancong mancanegara.
Terdapat berbagai destinasi wisata mulai yang telah dikenal dunia hingga yang masih perawan dan tak banyak diketahui oleh wisatawan. Kuala Paret merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi tempat wisata bertaraf internasional.
Kuala Paret tepatnya merupakan sebuah sungai yang memiliki keunikan tersendiri. Sungai ini memiliki tebing-tebing bebatuan yang indah pada sisi kanan dan kirinya. Air mengalir deras diantara tebing batu tersebut, belakangan tempat ini menjadi semakin populer setelah keindahan sungai banyak beredar di media sosial. Hal tersebut membuat banyak wisatawan penasaran sehingga pengunjung di tempat ini semakin meningkat setiap harinya.
Kuala Paret
Secara administratif, lokasi dari sungai ini terletak pada Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Untuk mencapai ke lokasi Kuala Paret, setidaknya wisatawan harus menempuh jarak sekitar 40 kilometer dari ibukota Aceh Tamiang yaitu Karang Hulu. Sayangnya, hanya sekitar 20 kilometer saja jalan yang telah teraspal dengan baik.
Setelah tiba di Desa Pulau Tiga wisatawan harus melakukan perjalanan yang cukup melelahkan dan menantang. Dari Desa Pulau Tiga menuju ke Desa Kaloy yang merupakan tempat dimana lokasi Kuala Paret berada wisatawan harus melewati jalan setapak, menaiki bukit, serta menuruni bukit yang merupakan area perkebunan.
Jika baru pertama kali berkunjung ke tempat wisata ini, wisatawan disarankan untuk bertanya kepada warga setempat karena lokasi dari Kuala Paret cukup sulit ditemui dan tersembunyi. Untuk menuruni bukit, pengunjung bisa menggunakan tali yang diikatkan dengan pohon besar. Kemiringan dari bukit ini mencapai 80 derajat dan wisatawan harus berjalan melewati jalan sepanjang 50 meter.
Ketika berada di puncak bukit, wisatawan bisa melihat dengan jelas aliran sungai Kuala Paret yang meliuk-liuk bagaikan ular raksasa. Warna air yang kontras seolah menjadi oase ditengah perbukitan yang dipenuhi dengan pepohonan hijau. Rimbunnya pepohonan disekitar sungai juga menambah kesan alami dan rindang pada tempat wisata ini.
Saat wisatawan tiba di lokasi Kuala Paret akan terdengar suara gemericik air yang mengalir serta menerpa tebing batu yang berada di kanan dan kiri sungai. Derasnya air yang mengalir disungai tersebut seolah mengundang wisatawan untuk segera menanggalkan pakaian lalu menceburkan diri ke segarnya air.
Wisatawan dihimbau agar tetap berhati-hati karena arus air yang cukup deras dan bisa membahayakan keselamatan jiwa. Namun wisatawan masih bisa menikmati sejuknya air di Kuala Paret dengan berendam di tepian sungai. Air yang mengalir di sungai tersebut berasal dari sumber mata air alami sehingga sangat aman untuk diminum, tak jarang wisatawan meneguk air untuk mengobati dahaga setelah melakukan perjalanan yang cukup menguras tenaga.
Nama Kuala Paret sendiri berasal dari kata kuala yang merujuk pada bebatuan dan pasir yang terdapat disekitar daerah sungai. Sedangkan paret sendiri merupakan parit atau sungai karena jika dilihat tempat ini seperti sungai kecil atau parit dengan ukuran yang besar.
Tempat yang satu ini memang cukup unik dan langka, keindahan dari tebing-tebing bebatuan yang seolah memagari sungai menjadi daya tarik dari Kuala Paret ini. Bebatuan tersebut tersusun secara alami dan dengan apiknya menghiasi tepian sungai. Banyak pepohonan hijau yang berada disekeliliing sungai juga menjadikan suasana di tempat ini terasa sejuk, rindang dan alami.
Terdapat pula sebuah air terjun kecil yang dapat ditemukan wisatawan. Wisatawan bisa duduk diatas bebatuan sambil menikmati keindahan alam yang masih terjaga serta suara gemericik air yang tiada hentinya mengalir. Tak banyak wisatawan yang berkunjung di Kuala Paret, karena memang masih belum banyak yang mengetahui sungai eksotis ini.
Keindahan dari Kuala Paret nyatanya berbanding terbalik dengan fasilitas yang tersedia sebagai penunjang pariwisata. Masih sangat minim ditemui fasilitas umum seperti kamar mandi, toilet, mushola atau tempat istirahat bagi wisatawan. Di sekitar lokasi dari sungai ini wisatawan juga akan kesulitan untuk menemukan warung atau toko yang menjual makanan dan minuman.
Kuala Paret memang memerlukan pembenahan dan pembangunan fasilitas untuk lebih menarik minat wisatawan berkunjung ke tempat ini. Kondisi jalanan yang terbilang cukup susah dilalui, serta belum teraspal dengan baik menjadi salah satu faktor penghambat. Tak ada juga rambu-rambu atau petunjuk jalan untuk mempermudah wisatawan menemukan lokasi dari tempat wisata ini.
Selain itu, ditepi sungai juga semestinya dibangun semacam pagar pembatas demi keamanan wisatawan. Tebing batu di tempat ini cukup curam, terlebih lagi arusnya yang deras tentu bisa membahayakan keselamatan wisatawan jika terpeleset atau jatuh ke dalam sungai.
Masih belum ada pula penginapan atau tempat yang bisa digunakan wisatawan jika ingin bermalam, jadi wisatawan tidak bisa menikmati keindahan tempat wisata di Aceh Tamiang ini lebih lama. Berwisata di Kuala Paret memang memberikan pengalaman seru yang cukup menantang, berikut kegiatan yang bisa dilakukan wisatawan ketika berada di tempat tersebut.
Kuala Paret menawarkan keindahan sungai yang lain daripada yang lain, disini kamu akan disuguhkan dengan sungai yang mengalir di tebing-tebing bebatuan. Tebing-tebing ini sangat indah, yang seolah menghiasi sungai tersebut. Kamu bisa bermain di air yang segar tersebut, namun tentunya kamu harus berhati-hati karena arus di sungai ini cukup deras.
Duduk-duduk santai juga bisa kamu lakukan sembari melihat panorama sungai unik tersebut. Kamu bisa duduk diatas bebatuan sambil menikmati keindahan alam ciptaan Sang Maha Kuasa ini. Tempat ini memang sangat menawan, sangat cocok bagi kamu yang ingin berlibur serta menghindar sejenak dari rutinitas sehari-hari yang menjemukan.
Tak lengkap rasanya jika sudah sampai di Kuala Paret namun tak berpose didepan kamera untuk mengabadikan momen berharga. Kamu bisa hunting foto selfie bersama teman dan orang-orang terdekat. Terdapat banyak objek yang bisa kamu jadikan sebagai background foto seperti diatas bebatuan atau di air terjun mini.
Tak jarang banyak pula wisatawan yang memiliki hobi memotret rela datang jauh-jauh hanya untuk memotret di Kuala Paret. Memang sungai ini sangat layak dikunjungi, karena keunikannya serta keindahan berupa bebatuan alami yang ada di sisi-sisi sungai. Jangan lupa bawa kamera yang bagus agar hasil fotomu lebih maksimal.
Untuk memasuki Kuala Paret wisatawan harus menjaga kebersihan dan mengikuti aturan yang dibuat oleh pengelola yang ada di sana ya.
(***)