Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 : Menteri Yandri Hapus Studi Banding Kepala Desa ke Luar Negeri

- Penulis

Rabu, 12 Februari 2025 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, resmi menghentikan program studi banding kepala desa ke luar negeri. Langkah ini diambil sebagai bentuk tindak lanjut terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengutamakan efisiensi anggaran negara.

Dalam pertemuan bersama Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI), Yandri menegaskan bahwa sejak awal menjabat, dirinya hanya melakukan kunjungan ke desa-desa di dalam negeri.

“Tidak boleh lagi ada program kepala desa ke luar negeri. Kami semua mengikuti arahan Presiden dan mendukung penuh kebijakan ini,” ujar Yandri di Kantor Kemendes PDTT, Kalibata, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Ia juga menekankan bahwa dalam kunjungannya ke daerah, dirinya tidak menggunakan fasilitas hotel, melainkan memilih bermalam di rumah warga. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk lebih memahami kondisi desa secara langsung dan mempererat hubungan dengan masyarakat.

“Saya kalau kunjungan ke desa-desa, ya menginap di rumah penduduk, bukan di hotel. Insya Allah kita dukung seribu persen kebijakan ini agar kepala desa lebih fokus membangun desanya sendiri,” tambahnya.

Meski demikian, Yandri mengakui bahwa studi banding ke luar negeri sebelumnya memiliki tujuan positif, seperti mempelajari infrastruktur dan sektor pertanian di negara maju. Namun, ia menilai kepala desa seharusnya lebih mengutamakan pembelajaran dari praktik pembangunan di dalam negeri yang lebih relevan dengan kondisi desa mereka.

“Kita ingin kepala desa berani belajar dari pengalaman nyata di dalam negeri. Pembangunan desa harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal, bukan sekadar meniru negara lain,” tegasnya.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap anggaran desa dapat digunakan lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan di pedesaan. (RKL)

Baca Juga :  Remitansi PMI 2024 Tembus USD 251,5 Miliar, Naik 14% dari Tahun Sebelumnya

Penulis : Rahmat Kurnia Lubis

Editor : Erka

Sumber Berita : rri.co.id

Berita Terkait

193 Pekerja Migran Indonesia Overstay di Arab Saudi Dipulangkan ke Tanah Air
Kapolri Lakukan Mutasi Besar-besaran, 1.255 Perwira Dimutasi, 10 Polwan Jadi Kapolres
KAI Wisata Hadirkan KA Wisata Java Priority dengan Harga hanya Rp 499 Ribu untuk Pemudik
BULOG Serap 300.000 Ton Beras Jelang Panen Raya, Targetkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan
InJourney Airports Borong 27 Penghargaan ASQ Awards 2024: Jadi Juara Umum di Asia!
Pemerintah Pertimbangkan Cabut Moratorium Pengiriman PMI ke Arab Saudi demi Untuk Menekan Pekerja Ilegal
Ifan Seventeen Jadi Dirut PT PFN Tuai Sorotan, Begini Perkiraan Gajinya
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Melonguane, Sulut: Berpusat di Laut dengan Kedalaman 83 Km

Berita Terkait

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:14 WIB

193 Pekerja Migran Indonesia Overstay di Arab Saudi Dipulangkan ke Tanah Air

Sabtu, 15 Maret 2025 - 12:11 WIB

Kapolri Lakukan Mutasi Besar-besaran, 1.255 Perwira Dimutasi, 10 Polwan Jadi Kapolres

Jumat, 14 Maret 2025 - 21:40 WIB

KAI Wisata Hadirkan KA Wisata Java Priority dengan Harga hanya Rp 499 Ribu untuk Pemudik

Jumat, 14 Maret 2025 - 15:07 WIB

BULOG Serap 300.000 Ton Beras Jelang Panen Raya, Targetkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:33 WIB

InJourney Airports Borong 27 Penghargaan ASQ Awards 2024: Jadi Juara Umum di Asia!

Berita Terbaru

Pemprov DKI Diminta Perbanyak Bus Gratis untuk Mudik, Sepeda Motor Masih Jadi Pilihan. (Chat GPT)

Internasional

Mudik Lebaran 2025: Kemenhub Siapkan Strategi Atasi 146 Juta Pemudik

Minggu, 16 Mar 2025 - 10:12 WIB