H2C Menunggu Premiere Film Dirty Election, Amicus Curiae Membeludak

- Penulis

Sabtu, 20 April 2024 - 01:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Roy Suryo saat syuting film eduksi. (dok pribadi Roy Suryo)

Roy Suryo saat syuting film eduksi. (dok pribadi Roy Suryo)

Oleh : Dr. KRMT Roy Suryo

H2C ? Ya, H2C yang artinya Harap-harap Cemas, bukan H2SO4 alias “Asam Sulfat” yang pernah jadi bahan cemoohan Seluruh penjuru negeri, gara-gara si Samsul yang sangat Fatal menyebutkannya sebagai Larutan yang harus diminumkan ke Bayi beberapa waktu lalu (Padahal seharusnya Asam Folat yang Rumus Kimianya sendiri adalah CH19N7O6, jauh sekali dari H2S04.

Sekalilagi kesalahan Fatal yang sebenarnya sangat elementer / mendasar ini memang perlu diingat terus (jadi “legend” istilah sekarang) untuk sebuah peristiwa konyol alias memalukan yang sempat terjadi pada seseorang di Indonesia, karena menunjukkan tingkat literasinya yang sangat rendah.

Kenapa harus H2C ? Karena meski rencana baru akan Tayang Premiere besok (Sabtu, 20/04/24) alias sudah H-minus-2 dari Jadwal Sidang Keputusan MK hari Senin (22/04/24) mendatang, yang mana secara waktu sudah sangat mepet untukk bisa mempengaruhi apalagi mengubah Keputusan para Hakim MK. Namun bagi banyak pihak setidaknya Dampak dari Penayangan Film Edukasi-Dokumenter yang berbasis Fakta-fakta Empirik ini akan memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang Apa yang sebenarnya terjadi dalam Proses Pemilu yang disebut juga “Memang Curang” tersebut.

Kondisi sama sempat dialami sesaat setelah penayangan Film “Dirty Vote” yang dibintangi Trio Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar (Uceng) dan disutradara Dandhy Dwi Laksono yang dulu juga menyutradarai Film “Sexy Killers” saat mendekati Pemilu 2019. Penayangan “Dirty Vote” tanggal (11/2/2024) lalu meski mepet dengan Pelaksanaan Pemilu (14/2/2024), setidaknya sukses memberikan Edukasi dan Referensi yang baik kepada masyarakat tentang Modus-modus Kecurangan dan berbagai Praktek busuk Penyelenggaraan Pemilu.

Pertanyaannya adalah Mengapa Film Dirty Vote tersebut tidak berpengaruh terhadap Hasil Pemilu yang disebut-sebut Curang & Amoral ini? Sebenarnya bukan salah Film atau Masyarakatnya, namun memang Praktek yang terjadi dalam Pemilu 2024 inilah yang disebut-sebut sudah didesain sedemikian rupa sehingga sangat “dirty” tersebut.

Demikian juga dengan “Amicus Curiae” yang meski sampai dengan hari Jumat (19/4/2024) ini telah mencapai 40 (empat puluh naskah), sebuah Rekor Catatan Sejarah tersendiri bagi MK dan mungkin juga bagi Peradilan lainnya di Indonesia bisa sampai sebanyak itu, namun apakah ke-40 Amicus Curiae tersebut akan bisa berpengaruh bagi Pengambilan Keputusan para Wakil Tuhan di MK? Apalagi kata Fajar Laksono, Jubir MK hanya akan ada 14 (empat belas) naskah yang akan diterima, mengingat batas masuknya dipatok tanggal (16/4/2024) pukul 16.00 WIB lalu.

Baca Juga :  Merawat Keselamatan Selama Mudik Lebaran, Ini Tips nya

Jadi ke-14 Naskah Amicus Curiae yang akan diterima (itupun belum tebtu dipertimbangkan semua) hanyalah yang berasal dari : 1. Barisan Kebenaran Untuk Demokrasi, 2. Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), 3. TOP Gun, 4. Aliansi Akademisi dan Masyarakat Sipil, 5. Pusat Kajian Hukum dan Keadilan Sosial (Center For Law and Social Justice) LSJ Fakultas Hukum UGM, 6. Pandji R Hadinoto, 7. Busyro Muqoddas, Saut Situmorang, Feri Amsari, Usman Hamid, Abraham Samad, dll, 8. Organisasi Mahasiswa UGM-UNPAD-UNDIP-Universitas Airlangga, 9. Megawati Soekarno Putri, 10. Forum Advokat Muda Indonesia (FAMI), 11. Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN), 12. Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia (APDI), 13. Amicus Stefanus Hendriyanto, dan 14. Komunitas Cinta Pemilu Jujur dan Adil (KCP-JURDIL).

Terus bagaimana nasib ke-26 (Dua puluh enam) Naskah Amicus Curiae lainnya ? Mubazir-kah ? InsyaAllah tidak, kita masih tetap boleh berharap dan percaya bahwa Atensi, Itikad dan Niat baik para pembuat Amicus Curiae lainnya tersebut tentu sama-sama ingin agar MK peduli dengan nasib bangsa Indonesia ini kedepan agar lebih baik dan bukannya lebih buruk.

Oleh karenanya semoga Suara hati kita akan bisa tetap didengar oleh ke-8 Hakim MK (diluar Paman Usman, yang masih disanksi untuk tidak ikut memutus Perkara Pilpres karena terbukti melanggar Etika dan diputus MKMK). Tentu ikhtiar ini tidak akan sia-sia, saya selalu percaya, Gusti Allah SWT tidak Sare dan akan menunjukkan jalannya.

Apalagi kalau kita melihat sejarah dari Amicus Curiae ini yang artinya adalah orang/perseorangan atau organisasi yang bukan merupakan pihak dalam suatu perkara hukum, tetapi diperbolehkan membantu pengadilan dengan memberikan informasi, keahlian, atau wawasan yang berkaitan dengan permasalahan dalam perkara tersebut.

Frasa ini dalam bahasa Latin yang sah dan asal usul istilah tersebut berasal dari tahun 1605–1615. Dimulai pada abad ke-9, hukum ini dimasukkan ke dalam hukum Inggris, dan kemudian diperluas ke sebagian besar sistem hukum umum. Belakangan, hal itu diperkenalkan dalam hukum internasional, khususnya yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Di Indonesia Amicus Curiae membuktikan bahwa masyarakat mulai peduli dan tidak abai terhadap Putusan pengadilan, dalam hal ini MK, karena akan berpengaruh terhadap masa depan nasib bangsanya.

Baca Juga :  PDIP Respons Soal Viral Video Kader Dipukul Ketua DPC Gerindra di Semarang

Demikian juga dgn Film “Dirty Election” yg Sabtu besok (20/04/24) akan mulai tayang melalui Kanal resmi milik APDI (Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia) yang akan diumumkan tepat saat Premiere tayangnya. Sedikit berbeda dgn “Dirty Vote” yang merupakan tayangan tunggal, maka “Dirty Election” ini rencana dikemas secara “Series”, jadi pemirsa bisa menyimak secara utuh keseluruhan tayangan, atau masuk kedalam masing-masing sub-Topik dan Narasumber yang membawakannya, jadi bisa lebih efisien dan praktis untuk ditonton bilamana menginginkan topik yang lebih spesifik.

Jadi Saya, kemudian Dr Ir Leony Lidya MT, Erick S Paat SH MH, Petrus Selestinus SH, Paulet Stanly Jemmy Mokolensang SH, Ir Hairul Anas Suaidi, Ir Akhmad Syarbini, Akhmad Akhyar Muttaqin ST dan diakhiri Kaka Suminta, semua memaparkan tema khusus yang dimulai dari Curang menuju Kebohongan hingga Kejahatan, MK ungkap Fakta-Fakta Presiden tidak lagi memenuhi Syarat sebagai Kepala Negara, Anomali Presiden, MK dan penyelenggara Pemilu 2024, Integritas vs Klaim SIREKAP hanya Pepesan kosong, Detail Amicus Curiae APDI dan Kecurangan vs integritas Pemilu. Pemirsa YouTube dapat menonton kesemuanya secara bersamaan atau satu-persatu sebagaimana topik diatas.

At last but not least, kalau Naskah Amicus Curiae saja bisa membeludak, Alhamdulillah, saat ini penonton edisi Preview-nya “Dirty Election” ini sudah mencapai 500-an melalui Kanal YouTube https://youtu.be/kJGbUKrBYD8 yang seperti diinformasikan sebelumnya. Apakah Film “Dirty Election” ini akan membuat H2C / Harap-harap Cemas bagi pihak-pihak yang terbongkar Modus hingga Mensrea-nya? Akan lebih baik lagi jika mereka bertobat karena kelakuannya tersebut, daripada nantinya pertobatan di alam sana justru lebih dahsyat dibandingkan di alam fana sini. Namun bukan berarti mereka-mereka yang sudah berbuat Curang tersebut sekarang harus minum H2SO4 (asam sulfat) sebagaimana dikatakan oleh si Samsul itu, Astaghfirullah …

)* Dr KRMT Roy Suryo – Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen

Berita Terkait

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan
Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial
KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha
Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis
Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi
Prabowo Tanggapi Wacana Maju Pilpres 2029: “Kalau Mengecewakan Rakyat, Saya Malu”
Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi
Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:10 WIB

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:37 WIB

Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:06 WIB

KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:44 WIB

Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:29 WIB

Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi

Berita Terbaru