JAKARTA – Perum BULOG Kantor Wilayah DKI Jakarta dan Banten memastikan ketahanan pangan di wilayahnya berada dalam kondisi sangat aman. Hingga pekan keempat Mei 2025, realisasi pengadaan gabah dan beras sudah mencapai 94% dari target baru yang ditetapkan. BULOG bahkan telah dua kali mencapai target 100% pada akhir April dan pertengahan Mei lalu.
Pemimpin Perum BULOG Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Bambang Prihatmoko, menjelaskan bahwa pihaknya tetap melanjutkan penyerapan gabah meskipun target telah tercapai. Hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani serta mendukung peningkatan produksi dalam negeri.
“Target awal kita sebesar 45.970 ton setara beras sudah terlampaui. Sekarang targetnya dinaikkan menjadi 53.000 ton dan alhamdulillah sampai hari ini sudah kami realisasikan sekitar 50.000 ton, atau setara 94%,” kata Bambang di kantornya Perum BULOG Kanwil DKI Jakarta & Banten, Jalan Pelepah Raya No.5 Kelapa Gading – Jakarta Utara, Sabtu (25/5/2025)
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hasil kerja masif tim di lapangan yang setiap hari melakukan pembelian gabah kering panen (GKP) langsung dari petani. Hingga kini, total yang telah diserap yaitu 85.000 ton gabah dan 4.720 ton beras. Gabah yang dibeli kemudian dikonversi menjadi beras dan disimpan di gudang-gudang BULOG serta gudang filial hasil kerja sama dengan BUMN lain.
Harga pembelian GKP oleh BULOG ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 dan 16 Tahun 2025. Kebijakan ini dinilai sangat membantu petani agar tetap bergairah menanam dan meningkatkan produksinya.
“Tujuan harga ini memang agar petani tidak rugi dan tetap bersemangat. Dengan harga tersebut, kita mencegah harga gabah anjlok di masa panen raya dan memastikan petani tidak menjual ke tengkulak dengan harga lebih rendah,” ujar Bambang.
Saat ini, BULOG Kanwil DKI Jakarta dan Banten menguasai stok beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 344.000 ton—atau lebih dari 10% total stok CBP nasional. Stok tersebut tersebar di gudang-gudang BULOG yang telah penuh, serta 10 lokasi gudang sewa tambahan di wilayah Jakarta dan Banten.
“Di Serang, misalnya, kapasitas gudang hanya 10 ribu ton tapi sudah terisi lebih dari 20 ribu ton. Di Lebak kapasitas 8 ribu ton tapi terisi hampir dua kali lipat. Ini bukti kesiapan kita untuk menyerap lebih banyak hasil petani,” jelasnya.
Bambang juga memastikan kualitas beras tetap dijaga secara ketat. Pemeriksaan kualitas dilakukan tiga kali: saat gabah masuk, sebelum diolah, dan setelah selesai digiling. BULOG juga rutin memonitor kondisi gudang, dan jika terdeteksi ancaman kualitas akibat hama, segera dilakukan fumigasi atau penyemprotan.
“Kami sudah memeriksa langsung gudang-gudang sewa di Tangerang dan Serang. Semua memenuhi syarat baik dari segi bangunan maupun keamanannya. Untuk beberapa gudang, bahkan kami sudah berkoordinasi dengan TNI guna memperkuat pengamanan,” ujarnya.
Sampai saat ini, belum ada penugasan resmi dari pemerintah pusat untuk menyalurkan beras CBP. Namun, Bambang menegaskan bahwa BULOG siap kapan saja jika instruksi datang.
“Kondisi beras di gudang dalam keadaan sangat baik dan siap disalurkan kapan pun. BULOG siap menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan,” tegasnya.
Wakil Pemimpin Perum BULOG Kanwil DKI Jakarta dan Banten, Rizky Puspitasari, menambahkan bahwa capaian ini merupakan hasil kolaborasi lintas sektor yang solid.
“Ketersediaan stok CBP yang aman ini bukan hasil kerja kami sendiri. Ini adalah buah dari sinergi dengan Kelompok Tani, mitra penggilingan padi, Babinsa TNI, POLRI, penyuluh pertanian lapangan, serta pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya.
Program penyerapan gabah akan terus dilanjutkan hingga akhir Mei, dengan menyasar spot-spot panen yang masih aktif seperti di Pandeglang dan Serang. BULOG berharap langkah ini bisa terus menjaga semangat petani serta menjamin ketersediaan beras nasional yang berkelanjutan.
Penulis : lazir
Editor : ameri