KAI: Penugasan PSO Berjalan Sesuai dengan Prinsip Good Corporate Governance, Telah Layani 344.328.157 Penumpang

RENTAK.ID – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah menegaskan komitmennya dalam menjalankan Penugasan Pelayanan Publik (PSO) dengan mematuhi prinsip Good Corporate Governance.

Data terbaru menunjukkan bahwa Total Penumpang Kereta Api (KA) berbasis PSO yang dioperasikan oleh KAI Group dari bulan Januari hingga Oktober 2024 mencapai angka mencengangkan, yakni 344.328.157 penumpang.

Bacaan Lainnya

PSO yang diberikan pemerintah kepada KAI mencakup operasionalisasi kereta api dengan tarif yang terjangkau bagi masyarakat, baik untuk angkutan penumpang maupun barang pada waktu-waktu tertentu.

“Sebagai operator transportasi publik, KAI terus memastikan bahwa layanan PSO dapat diakses oleh masyarakat luas dengan tetap mengikuti Standar Pelayanan Minimum yang telah ditetapkan pemerintah,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba, Rabu (21/11/2024).

Dari data yang dirilis, terlihat bahwa KAI Group berhasil melayani 344.328.157 penumpang KA PSO dari berbagai jenis layanan, termasuk KA Jarak Jauh, KA Lokal, KA Perintis, KAI Commuter, LRT Jabodebek, dan layanan KA Bandara. Trend positif juga terlihat pada peningkatan jumlah penumpang KA Jarak Jauh sebesar 9,8 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selain itu, berikut adalah daftar KA Antarkota dan Kereta Api Perkotaan yang mendapatkan Penugasan PSO tahun 2024.

Daftar KA Antarkota PSO tahun 2024:

  1. KA Kahuripan (Blitar–Kiaracondong PP)
  2. KA Bengawan (Purwosari–Pasar Senen PP)
  3. KA Sri Tanjung (Lempuyangan–Ketapang PP)
  4. KA Airlangga (Surabaya Pasar Turi–Pasar Senen PP)
  5. KA Pasundan (Surabaya Gubeng–Kiaracondong PP)
  6. KA Serayu (Purwokerto–Kroya–Pasar Senen PP)
  7. KA Kutojaya Selatan (Kutoarjo–Kiaracondong PP)
  8. KA Tawang Alun (Ketapang–Bangil–Malang Kota Lama PP)
  9. KA Bukit Serelo (Kertapati–Lubuklinggau PP)
  10. KA Ekspres Rajabasa (Kertapati–Tanjungkarang PP)
  11. KA Putri Deli (Tanjungbalai–Medan PP)
  12. KA Probowangi (Ketapang–Probolinggo–Surabaya Gubeng PP)
  13. KA Kuala Stabas (Baturaja–Tanjungkarang PP)
  14. KA Cikuray (Garut–Pasar Senen PP)

Kereta Api Perkotaan PSO Tahun 2024:

  1. KA Pandanwangi (Ketapang–Jember PP)
  2. KA Siantar Ekspres (Siantar–Medan PP)
  3. KA Pariaman Ekspres (Naras–Pariaman–Pauh Lima PP)
  4. KA Sri Lelawangsa (Medan–Kualanamu PP dan Medan–Binjai PP)
  5. KA Siliwangi (Cipatat–Sukabumi PP)
  6. KA Datuk Belambangan (Lalang–Tebing Tinggi PP)
  7. Commuter Line Walahar (Purwakarta–Cikarang PP)
  8. Commuter Line Jatiluhur (Cikarang–Cikampek PP)
  9. Commuter Line Garut (Purwakarta–Cibatu–Garut PP)
  10. Commuter Line Bandung Raya (Cicalengka–Purwakarta PP)
  11. KA Bandara (Bandara Internasional Yogyakarta, Minangkabau Ekspres, dan KA Bandara Kualanamu)
  12. Commuter Line lainnya seperti Tumapel, Supas, Merak, Jenggala, dan Prameks.
  13. LRT Jabodebek

Dari keseluruhan layanan dan tujuan menunjukkan beragamnya jangkauan layanan transportasi yang disediakan oleh KAI.

Program Angkutan Motor Gratis (Motis) turut dijalankan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA Kemenhub) bekerja sama dengan KAI dan KAI Logistik pada momen-momen tertentu untuk memberikan layanan tambahan kepada masyarakat.

“Selain layanan kereta api penumpang, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA Kemenhub) berkolaborasi bersama KAI dan KAI Logistik menjalankan program Angkutan Motor Gratis (Motis) pada momen-momen tertentu yaitu KA Motis Nataru (Pasar Senen–Lempuyangan PP), Motis Lebaran jalur Selatan (Madiun–Jakarta Gudang PP), Motis Lebaran jalur Tengah (Kutoarjo–Jakarta Gudang PP) dan Motis Lebaran jalur Utara (Semarang Tawang–Cilegon PP),” jelas Anne.

Anne menekankan bahwa PSO tidak hanya berfokus pada penyediaan aksesibilitas transportasi yang lebih baik, tetapi juga sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi biaya transportasi masyarakat dan mendorong perubahan perilaku menuju transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

KAI pun menjalankan Penugasan PSO dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah operasionalnya.

Dengan layanan KA PSO, KAI berharap dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke transportasi publik guna mengurangi kemacetan dan polusi. KAI berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik guna mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan ekosistem transportasi yang terbaik dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.

“Melalui layanan KA PSO, KAI ingin mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan polusi. Ke depan, KAI Group akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekaligus menciptakan ekosistem transportasi terbaik dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” tutup Anne.(*****)

Pos terkait