Karena Tak Ternilai, Kemendikbudristek: Koleksi Benda Bersejarah Yang Terdampak Kebakaran Tidak Ditanggung Asuransi

- Penulis

Rabu, 20 September 2023 - 10:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Museum Nasional

Museum Nasional

RENTAK.ID, JAKARTA – Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan, koleksi benda bersejarah yang terdampak kebakaran tidak ditanggung asuransi.

Sebab, pada umumnya benda-benda bersejarah di seluruh dunia sifatnya tidak ternilai harganya atau priceless.

“Enggak bisa dinilai dengan itu, jadi kalau di Belanda kita pergi juga enggak ada asuransi terhadap benda-benda museum. Itu praktek yang lazim di seluruh dunia,” kata Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dikutip, Rabu (20/9/2023).

Sampai saat ini, kata Hilmar, pemerintah belum bisa memastikan berapa total kerugian bangunan yang terdampak kebakaran. Pihaknya mengatakan bahwa tim sedang melakukan proses ritrieval atau pengambilan kembali puing-puing koleksi museum sebagai upaya pemulihan.

Baca Juga :  PLN Kelola Sisa Pembakaran Batu Bara PLTU jadi Bahan Baku Pembangunan, Bakal Dibuat Apa Ya?

“Kita belum ritrieval semua, kita belum perhitungkan angkanya, nanti terus bergerak. Saya kira kalau sudah final baru kita umumkan,” ujarnya.

Hilmar dengan tegas mengatakan, pihaknya tidak dapat memastikan berapa lama proses pemulihan benda-benda bersejarah itu selesai. Sebab, kata dia, banyak bagian koleksi yang hilang itu bentuknya kecil-kecil sehingga sulit jika disambung kembali secara utuh.

“Karena ada bagian-bagian tertentu yang ketinggalan itu kecil-kecil ya. Jadi kita sangat perlu waktu,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa koleksi yang terbuat dari tanah liat, cukup sulit untuk disambung. Maka, perlu waktu yang lama untuk mencari bagian yang hilang kemudian meletakkannya ke tempat semula.

Baca Juga :  Inilah 4 Arca dari 472 Benda Sejarah dan Budaya yang Dikembalikan Belanda ke Indonesia

“Tanah liat itu kan kalau misalnya kecil harus disambungkan ya dan kita masih dalam proses mengumpulkan. Tapi cukup banyak patung-patung perunggu yang kita lihat utuh yang di dalam keadaan sedikit terkena debu dari dari gedung,” katanya.

Sejauh ini, 817 dari 194.000 koleksi benda bersejarah terdampak akibat kebakaran yang terjadi di Museum Gajah Sabtu lalu malam. Kebakaran terjadi diduga karena korsleting listrik dari bedeng proyek salah satu gedung Museum Gajah.

Berita Terkait

Dongeng dan Diskusi: Perpus Jalanan Cilamaya Bangun Kesadaran Anti Bullying
BPBD Gelar Pelatihan di SMPN 1 Sendang, Jadi Sekolah Tanggap Bencana
Erosi Sungai Tamiang Ancam Rumah Warga, Minta Pemerintah Turun Tangan
Dewi Asmara Soroti Dugaan Pelanggaran HAM di Oriental Circus Indonesia: Desak Investigasi Independen
Hari Transportasi Nasional: KAI Group Teguhkan Langkah Menuju Sistem Mobilitas Nasional Berkelanjutan
MTI Dorong Penyusunan Masterplan Terintegrasi untuk Transjabodetabek
KKP Bangun Modeling Pergaraman di NTT, Targetkan Swasembada Garam Nasional 2027
Dari Karawang, Literasi Keluarga Inspirasi Dorong Kebiasaan Membaca di Rumah

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 14:59 WIB

Dongeng dan Diskusi: Perpus Jalanan Cilamaya Bangun Kesadaran Anti Bullying

Kamis, 24 April 2025 - 19:51 WIB

Erosi Sungai Tamiang Ancam Rumah Warga, Minta Pemerintah Turun Tangan

Kamis, 24 April 2025 - 19:44 WIB

Dewi Asmara Soroti Dugaan Pelanggaran HAM di Oriental Circus Indonesia: Desak Investigasi Independen

Kamis, 24 April 2025 - 18:48 WIB

Hari Transportasi Nasional: KAI Group Teguhkan Langkah Menuju Sistem Mobilitas Nasional Berkelanjutan

Kamis, 24 April 2025 - 17:31 WIB

MTI Dorong Penyusunan Masterplan Terintegrasi untuk Transjabodetabek

Berita Terbaru