ToT Kuliner Prancis: Langkah Strategis Peningkatan Pendidikan Vokasi di Indonesia

- Penulis

Rabu, 9 Oktober 2024 - 10:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelatihan kuliner Prancis bagi siswa di Indonesia. (kemendikbudristek)

Pelatihan kuliner Prancis bagi siswa di Indonesia. (kemendikbudristek)

DEPOK – Kerja sama antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan vokasi terus berkembang, kali ini dengan fokus pada pengajaran kuliner.

Melalui program Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Culinary Teaching, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, bersama Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), berkolaborasi dengan Institut Français d’Indonésie dalam upaya meningkatkan kompetensi pengajar vokasi.

Program yang berlangsung dari 7 Oktober hingga 22 November 2024 ini melibatkan 48 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti widyaiswara BBPPMPV Bispar, guru sekolah menengah kejuruan (SMK), instruktur lembaga kursus dan pelatihan (LKP), dosen perguruan tinggi vokasi (PTV), serta chef profesional.

Para peserta akan mendapatkan pelatihan mendalam mengenai teknik memasak Prancis langsung dari para ahli.

Meningkatkan Daya Saing Global

Pada acara pembukaan ToT ini, Saryadi, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, menyatakan bahwa program ini bertujuan memperkuat daya saing global para pengajar vokasi di bidang kuliner.

“Program ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam merealisasikan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi,” ujar Saryadi, Rabu 9 Oktober 2024.

Baca Juga :  Meningkatkan Kualitas Pendidikan Nasional Melalui Kurikulum Inovatif dan Teknologi di Kelas

Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah Prancis untuk mendukung pendidikan vokasi di Indonesia. Pemerintah Prancis, yang dikenal memiliki industri kuliner kelas dunia, memberikan kontribusi yang signifikan dalam membagikan pengetahuan dan praktik terbaik dalam bidang ini.

Peningkatan Kompetensi Berstandar Internasional

Arie Wibowo Khurniawan, Kepala BBPPMPV Bispar, juga menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya mengasah keterampilan memasak internasional, tetapi juga memperkaya pengetahuan para pengajar vokasi agar mampu menyampaikan materi yang lebih relevan kepada siswa.

“Program ToT ini menjadi langkah strategis dalam mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia yang berkualitas global,” tegasnya.

Kolaborasi Erat dalam Bidang Kuliner

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menjelaskan bahwa program ini juga menjadi bagian dari rangkaian Pekan Gastronomi Prancis. Selain mempromosikan gastronomi Prancis, ToT ini juga mendukung peningkatan kualitas pengajar vokasi di Indonesia. “Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi kedua negara, serta membuka peluang untuk sertifikasi yang penting dalam legalisasi pelatihan,” kata Fabien.

Selama pelatihan, para peserta akan belajar langsung dari chef-chef berpengalaman dari Institut Disciples Escoffier, termasuk Antoine Audran dan Didier Basse yang merupakan Master Culinary Chef, serta Gerald A. Maridet yang merupakan Master Pastry Chef. Mereka akan membimbing peserta dalam mempelajari teknik-teknik memasak dan pembuatan pastry berstandar internasional.

Baca Juga :  Raker Dengan DPR, Ini yang dibeberkan Menaker: Optimalisasi Pembayaran THR 2024

Menjawab Kebutuhan Industri Kuliner Indonesia

Robert Fontana, Kepala Institut Disciples Escoffier, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan industri kuliner di Indonesia. Dengan meningkatnya permintaan akan tenaga kerja yang kompeten di bidang kuliner Prancis, penting bagi para pengajar untuk memiliki kemampuan sesuai standar industri. “Peserta pelatihan ini memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan kuliner di Indonesia,” ujar Robert.

Kerja sama dalam bidang kuliner ini merupakan bagian dari kemitraan Indonesia-Prancis yang telah berlangsung lama di berbagai sektor vokasi lainnya. Saryadi berharap agar program ini dapat berdampak luas bagi pendidikan vokasi di Indonesia. “Pelatihan ini adalah kristalisasi dari upaya kolaborasi panjang antara Indonesia dan Prancis. Semoga semakin banyak pendidik vokasi yang terinspirasi dan terampil melalui program ini,” tutupnya.

Program ToT ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi kuliner di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan. ***

Berita Terkait

Dongeng dan Diskusi: Perpus Jalanan Cilamaya Bangun Kesadaran Anti Bullying
BPBD Gelar Pelatihan di SMPN 1 Sendang, Jadi Sekolah Tanggap Bencana
Erosi Sungai Tamiang Ancam Rumah Warga, Minta Pemerintah Turun Tangan
Dewi Asmara Soroti Dugaan Pelanggaran HAM di Oriental Circus Indonesia: Desak Investigasi Independen
Hari Transportasi Nasional: KAI Group Teguhkan Langkah Menuju Sistem Mobilitas Nasional Berkelanjutan
MTI Dorong Penyusunan Masterplan Terintegrasi untuk Transjabodetabek
KKP Bangun Modeling Pergaraman di NTT, Targetkan Swasembada Garam Nasional 2027
Dari Karawang, Literasi Keluarga Inspirasi Dorong Kebiasaan Membaca di Rumah

Berita Terkait

Jumat, 25 April 2025 - 14:59 WIB

Dongeng dan Diskusi: Perpus Jalanan Cilamaya Bangun Kesadaran Anti Bullying

Kamis, 24 April 2025 - 19:51 WIB

Erosi Sungai Tamiang Ancam Rumah Warga, Minta Pemerintah Turun Tangan

Kamis, 24 April 2025 - 19:44 WIB

Dewi Asmara Soroti Dugaan Pelanggaran HAM di Oriental Circus Indonesia: Desak Investigasi Independen

Kamis, 24 April 2025 - 18:48 WIB

Hari Transportasi Nasional: KAI Group Teguhkan Langkah Menuju Sistem Mobilitas Nasional Berkelanjutan

Kamis, 24 April 2025 - 17:31 WIB

MTI Dorong Penyusunan Masterplan Terintegrasi untuk Transjabodetabek

Berita Terbaru