RENTAK.ID – Prestasi luar biasa kembali ditorehkan oleh pelajar Indonesia di kancah internasional. Pada ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-17, empat siswa Indonesia yang tergabung dalam Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia berhasil membawa pulang delapan medali, terdiri dari tiga perak dan lima perunggu. Prestasi ini menjadi hadiah spesial untuk peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia.
“Keberhasilan adik-adik ini menjadi momen yang sangat membanggakan, apalagi bertepatan dengan perayaan HUT ke-79 RI. Selamat kepada para pelajar yang telah berjuang keras dan membawa nama Indonesia harum di ajang IESO,” ujar Maria Veronica Irene Herdjiono, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek, dalam keterangannya, Senin 19 Agustus 2024.
Pada kompetisi individu, Sanny Onggiesty Dassaniya (SMAS Darma Yudha) dan Thomas Chrisant Denen (SMAS Kristen Immanuel Pontianak) masing-masing meraih medali perak, sementara Ammara Shifa Andini (MAN 2 Kota Malang) berhasil menyabet medali perunggu. Dalam kategori beregu ITFI (International Team Field Investigation), Sanny juga berhasil meraih medali perunggu.
Selain itu, di kompetisi beregu ESP (Earth System Project), Mujib Ahmad Kurniawan (SMA Negeri 1 Kudus) meraih medali perak, sementara tiga medali perunggu lainnya diraih oleh Sanny Onggiesty Dassaniya, Ammara Shifa Andini, dan Thomas Chrisant Denen. Dengan total delapan medali, Indonesia sekali lagi membuktikan kemampuannya di bidang ilmu kebumian.
Para siswa yang mewakili Indonesia di IESO 2024 merupakan pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023 dalam bidang Ilmu Kebumian. Mereka telah menjalani seleksi dan pelatihan intensif yang difasilitasi oleh Puspresnas Kemendikbudristek.
Selama IESO 2024, Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia didampingi oleh Ichsan Ibrahim dari STMIK Indonesia Mandiri sebagai Leader Mentor, Yan Restu dari Universitas Gadjah Mada sebagai Mentor, dan Ergy Amar Rifqi dari Pusat Prestasi Nasional sebagai Observer.
Ichsan Ibrahim menyatakan kebanggaannya atas kerja keras para siswa yang mampu membawa pulang medali ke Indonesia. “Alhamdulillah, kompetisi berlangsung dengan baik. Para siswa kita berhasil menjalani lomba dengan sehat dan sungguh-sungguh. Setelah ini, mereka diharapkan terus belajar dan berkembang sebagai calon ilmuwan kebumian yang bisa berkolaborasi di tingkat internasional,” ungkap Ichsan.
Sanny Onggiesty Dassaniya, salah satu peraih medali perak dan perunggu, mengaku bersyukur atas prestasi yang diraihnya. “Senang sekali bisa membawa pulang tiga medali dari IESO. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan kebanggaan besar untuk Indonesia,” tuturnya.
Thomas Chrisant Denen juga membagikan pengalamannya mengikuti IESO 2024. “Perjalanan ini panjang, dimulai dari OSN hingga pelatihan tiga tahap dari Puspresnas. Selama di sana, kami bertemu banyak teman dari berbagai negara,” kata Thomas.
Sebagai informasi, IESO ke-17 diselenggarakan pada 7 hingga 16 Agustus 2024 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, dengan Peking University sebagai tuan rumah. Ajang ini diikuti oleh 34 negara peserta dan satu negara pengamat, Kenya, dengan tema “Big Data for Our Earth.”