Kemendikbudristek dan Mitra Internasional Luncurkan Edugames Inovatif untuk Mengatasi Perubahan Iklim

- Penulis

Kamis, 8 Agustus 2024 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Kegiatan Kemendikbudristek dalam memahami bagaimana anak-anak dan remaja menyerap informasi tentang bencana dan perubahan iklim. (lazir)

Kegiatan Kemendikbudristek dalam memahami bagaimana anak-anak dan remaja menyerap informasi tentang bencana dan perubahan iklim. (lazir)

RENTAK.ID, JAKARTA – Perubahan iklim semakin mengancam kesejahteraan generasi muda, mempengaruhi kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup mereka. Menyadari hal ini, PREDIKT dan ChildFund Indonesia, bersama sejumlah mitra, menggagas penelitian inovatif untuk mengembangkan materi pendidikan berbasis permainan atau edugames dalam menghadapi tantangan ini.

Didukung oleh Pemerintah Australia melalui inisiatif Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi, dan Teknologi Australia-Indonesia (KONEKSI), proyek ini menegaskan pentingnya kerjasama internasional untuk menangani masalah global seperti perubahan iklim. KONEKSI berfokus pada kemitraan penelitian setara dan memanfaatkan pengetahuan lokal untuk memecahkan masalah sosial-ekonomi.

Penelitian ini juga bertujuan membantu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam merumuskan kebijakan dan kurikulum pendidikan terkait perubahan iklim dan ketangguhan bencana.

Suharti, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek sekaligus Ketua Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana, mengungkapkan, “Kami sangat menghargai kolaborasi internasional ini yang tidak hanya memperkaya metode pendidikan kita tetapi juga memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kesadaran anak-anak mengenai perubahan iklim,”  Kamis 8 Agustus 2024.

Baca Juga :  Investasi Pendidikan Vokasi: Memajukan Talenta Digital Perempuan melalui Program Perempuan Inovasi 2024

Edugames yang dikembangkan diharapkan bisa menjadi alat pembelajaran yang efektif, mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Penelitian ini melibatkan berbagai lembaga seperti Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Charles Darwin University, dan Harkaway Primary School, serta melibatkan lebih dari 500 anak dan 200 orang dewasa dari Indonesia dan Australia.

Proyek ini bertujuan untuk memahami bagaimana anak-anak dan remaja menyerap informasi tentang bencana dan perubahan iklim. Edugames ini mencakup media digital dan non-digital, termasuk papan permainan dan aplikasi digital, yang dirancang agar mudah digunakan di berbagai lokasi. Permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi risiko, tanggung jawab sosial, dan kesadaran lingkungan.

Avianto Amri, CEO PREDIKT, menilai, “Proyek ini adalah langkah besar dalam pendidikan perubahan iklim, menekankan inklusivitas dan tindakan praktis. Kami bangga menghadirkan alat yang tidak hanya mendidik tetapi juga memberdayakan anak-anak untuk menjadi agen perubahan.”

Baca Juga :  Jelang Mudik Lebaran 2024, KAI Daop 1 Soal Batasan Bagasi dan Pemakaian Stop Kontak di Kereta Api

Setelah melalui beberapa fase pengujian, termasuk uji coba di Jakarta, Kupang, dan Australia, feedback dari anak-anak, keluarga, dan guru menunjukkan bahwa edugames ini menarik dan menantang, dengan mekanisme yang semakin dipahami seiring waktu. Claudia, seorang anak dengan disabilitas netra dari Kupang, mengatakan, “Bermain permainan ini sangat menyenangkan dan saya belajar banyak tentang membantu lingkungan. Saya tidak sabar untuk membagikannya dengan teman-teman saya!”

Untuk merayakan pencapaian ini, PREDIKT akan menyelenggarakan workshop dan pameran bertajuk GENERAKSI Edugames Journey Exhibition, yang akan memperlihatkan proses pengembangan edugames dari awal hingga akhir, termasuk kegiatan workshop, pengumpulan data, pengembangan, dan pengujian di Jakarta, Kupang, dan Australia.

Berita Terkait

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan
Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial
KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha
Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis
Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi
Prabowo Tanggapi Wacana Maju Pilpres 2029: “Kalau Mengecewakan Rakyat, Saya Malu”
Pemerintah Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Terpengaruh Efisiensi
Jelang Ramadan Arab Saudi Kembali Salurkan 100 Ton Kurma untuk Umat Islam Indonesia

Berita Terkait

Sabtu, 15 Februari 2025 - 22:10 WIB

Kapal Kayu Sarat Rokok Ilegal Ditangkap di Perairan Tembilahan

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:37 WIB

Orang Tua Minim Literasi Digital, Anak Rentan Terjerat Pornografi di Media Sosial

Sabtu, 15 Februari 2025 - 20:06 WIB

KKP Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan untuk Istri Nelayan di TPI Citeuis, Dukung Diversifikasi Usaha

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:44 WIB

Lawang Sewu Semarang Rayakan Hari Kasih Sayang dengan Kampanye Perdamaian dan Kompetisi Romantis

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:29 WIB

Gangguan Pemesanan Tiket Kereta Api, KAI Segera Tindaklanjuti Masalah yang Terjadi

Berita Terbaru