RENTAK.ID – Berdasarkan hasil survei, presiden pilihan masyarakat tertinggi yaitu dengan terbanyak yaitu jatuh pada nama Prabowo Subianto, lalu diikuti nama Anies R Baswedan, kemudian baru Ganjar Pranowo.
Hal itu Berdasarkan Indonesia Political Opinion (IPO) tentang Peta Elektabilitas Koalisi, Capres dan Cawapres pada Pemilu 2024 periode 5-13 Juni 2023.
Prabowo Subianto mendapatkan hasil surver 58.3 persen, Anies R Baswedan dengan hasil 37.1 persen dan Ganjar Pranowo 4.6 persen.
Sedangkan untuk nama calon wakil presiden berdasarkan survei keluar beberapa nama dengan perolehan survei tertinggi hingga terendah. Nama-nama cawapres yaitu Erick Tohir, M Mahfud MD, Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil, Sandiaga Sahahudin Uno, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, TGB Muhammaf Zainul Majdi, Andika Perkasa, Susi Pujiastuti dan Tri Rismaharini.
Nama-nama itu berdasarkan pertanyaan, jika hari ini dilaksanakan Pemilihan Presiden, siapakah yang Bapak/Ibu anggap paling layak dipilih sebagai Wakil Presiden?.
Sedangkan partai pilihan berdasarkan survei suara tertingginya yaitu PDI Perjuangan 21.5%, Partai Gerindra 19.7%, Partai Golkar 9.3%, Partai Demokrat 9.2%, Partai Kebangkitan Bangsa 7.7%, Partai NasDem 7.5%, Partai Amanat Nasional 5.0%, Partai Keadilan Sejahtera 4.8%, Partai Perindo 4.5%, Partai P’satuan P’bangunan 2.1%, Partai Solidaritas Indonesia 0.6%, Partai Gelora 0.6%, Partai Hanura 0.4%, Partai Bulan Bintang 0,4%, Partai Ummat 0.1 %, Partai Buruh 0.0 %, Partai Garuda 0.0 %, dan Partai Kebangkitan Nasional 0.0%. Terdapat juga suara tidak diketahui sebanyak 6.9%.
Adapun metode survei menggunakan Multistage random sampling (MRS). IPO terlebih dulu menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sample, pada setiap desa akan dipilih secara acak – menggunakan random kish grid paper– sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden dengan pembagian lakilaki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap, total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen.
Hasil survei ini hanyalah bersifat penelitian untuk mengetahui tingkat elektabilitas pada peserta pemilu mendatang. (amy)